KEDAWUNG,AYOCIREBON.COM — Sukses selenggarakan Satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Majalengka beberapa waktu lalu, menjadi bukti solidaritas pengurus PCNU Majalengka dan warga Nahdliyin di Majalengka, Jawa Barat.
Sebagai catatan penting, modal besar melanjutkan langkah-langkah atau gerakan NU di Majalengka untuk terus menegakkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah ala Nahdlatul Ulama.
Menindak lanjuti hal tersebut, PCNU menggelar Ijtima Ulama di bawah kepemimpinan KH Dedi Mulyadi dan KH Yusuf Karim.
Baca Juga: Belasan Warga Antri Operasi Mata Katarak Gratis di Klinik Mata Losari
Tokoh Muda NU asal Majalengka KH Maman Imanulhaq, menyampaikan dari Ijtima Ulama yang dihadiri sekitar 700 kiai dari daerah Majalengka, menghasilkan enam rekomendasi.
"Langkah-langkah tersebut harus menjadi pedoman bagi seluruh warga nahdliyin khususnya di Majalengka untuk terus membumikan nilai-nilai Islam Ahlussunah Wal Jamaah serta meraih tujuan dalam berjamiiyah," katanya Minggu 19 Maret 2023.
Poin kesepakatan, yaitu pertama mengukuhkan kembali komitmen warga Nahdliyin untuk menjadi garda terdepan, menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Kedua, mendukung kebijakan serta program pemerintah dalam upayanya meningjatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana yang dicita-citakan para founding fathers bangsa Indonesia.
Baca Juga: Rossa Rilis Album Baru Setelah 10 Tahun, Wakili Orang-orang yang Susah Move On Lewat Lagu
Sekaligus Ijtima mengecam perilaku koruptif yang dilakukan oleh oknum penyelenggara negara, termasuk terhadap isu dugaan korupsi yang dilakukan unsur pajak.
Lalu ketiga, memberikan dukungan tokoh-tokoh Nahdliyin di semua tingkatan untuk mengisi jabatan strategis baik di lingkup legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
Poin keempat, mendukung calon presiden pada kontestasi Pilpres 2024 yang diusung oleh partai politik yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulana sebagai representasi warga Nahdliyin.
Point berikutnya kelima, memperkuat program-program ekonomi keutamaan dengan basis pondok pesantren dan masjid, termasuk mendorong program peningkatan kesejahteraan guru madrasah dan guru ngaji.
Baca Juga: 1 Abad NU: Sejarah Lahirnya Nahdlatul Ulama yang Diperingati 31 Januari
Artikel Terkait
Guru di Cirebon yang Kritik Ridwan Kamil Ternyata Bermasalah di Sekolah, Pernah Diberi SP karena Merokok
Guru SMK di Cirebon yang Kasar ke Ridwan Kamil Ternyata Sudah Kantongi SP 2, Karena Pelanggaran Etik?
Tanggapan Guru Honorer Sabil, Soal Pelanggaran Kode Etik Atas Dirinya
Wagub Jabar akan Datangi Yayasan Miftahul Ulum yang Berhentikan Guru Honorer SMK di Cirebon
Kata Kepala KCD X Ambar Soal Penghapusan Dapodik Milik Guru Sabil Pengkritik Ridwan Kamil
Belum Vaksin Booster Boleh Naik Kereta Api? Cek Syarat Terbarunya di Sini
Alasan Sabil Guru Pengkritik Ridwan Kamil, Tak Mau Lagi Mengajar di SMK yang Sama Meski Batal Dipecat
DPRD Kota Cirebon Fasilitasi Driver Ojol Bahas Soal BLT BBM 2022
Kang Hero Edukasi Pelaku Usaha dan UMKM di Wilayah Cirebon Memahami Tentang Hak Perlindungan Konsumen
Belasan Warga Antri Operasi Mata Katarak Gratis di Klinik Mata Losari