Mogok Produksi, Rumah Produksi Tempe Tahu di Cirebon Dihinggapi Senyap hingga Penjual Nasi Lengko Terimbas

Harjamukti, AYOCIREBON.COM- Puluhan produsen tempe di RT 05 RW 10 Penggung Utara, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, mogok produksi, Senin, 21 Februari 2022.

Suasana rumah produksi milik Wasmito, salah satu produsen di Harjamukti pun sepi pekerja.

Sebanyak 2 pekerjanya diliburkan selama 3 hari menyusul aksi mogok produksi yang direncanakan berlangsung sepanjang 21 - 23 Februari 2022.

Wasmito memutuskan mengikuti imbauan Gabungan Koperasi produsen tempe Tahu Indonesia atau GAKOPTINDO pasca harga kedelai naik.

"Sekitar 20 pembuat tempe di sini libur massal karena sepakat mengikuti ajakan dari pusat untuk mogok produksi," katanya.

Aksi mogok produksi dipilih para produsen tempe sebagai bentuk penolakan atas kenaikan harga kedelai.

"Harga kedelai sudah tidak wajar, kalau naiknya Rp50 / hari mungkin masih masuk akal. Tapi, ini naiknya sampai Rp1.200," paparnya.

Akibat itu, produsen tempe merugi 20% - 50% persen.

"Bukannya untung, malah nombok pakai uang sendiri sampai Rp2 juta untuk produksi," lanjutnya.

Imbas mogok produksi produsen tempe tahu dirasakan penjual nasi lengko di Cirebon, Siti.

Tempe dan tahu menjadi bahan utama nasi lengko yang juga populer sebagai kuliner khas Cirebon ini.

Siti sendiri merasa beruntung sebab sebelum aksi mogok produksi tempe, dia mendapat pemberitahuan sehingga bisa bersiap.

"Sore kemarin (Minggu, 20 Februari 2022 sore), penjual tempe yang biasa keliling di rumah memberitahu kalau besok (Senin / hari ini) ada mogok produksi tempe tahu. Jadi, saya siap - siap beli yang banyak buat stok 2 hari," jelasnya.

Siti membeli tempe untuk persediaan berdagang dengan harga normal Rp5.000 / papan.