Seorang Taruna SMKN 1 Mundu Cirebon Hilang di Laut Flores, Pihak Sekolah Bentuk Tim Pencari

MUNDU, AYOCIREBON.COM- Seorang taruna SMKN 1 Mundu, Kabupaten Cirebon, dikabarkan terjatuh dari kapal saat berlayar di perairan Laut Utara Flores.

Sampai kini, pihak sekolah masih mencari tahu penyebab jatuhnya sang taruna melalui tim yang telah dibentuknya.

Sang taruna bernama Frans Julius Hutapea tahun lalu diberangkatkan ke Pati, Jawa Tengah, bersama 10 taruna lain.

Sedianya mereka dijadwalkan mengikuti praktik kerja lapangan (PKL) selama 4 bulan, mulai 25 Juli hingga 5 Oktober 2021, di salah satu perusahaan industri yang sudah bekerja sama dengan SMKN 1 Mundu.

Namun, perusahaan tersebut meminta perpanjangan waktu dengan alasan para taruna belum melakukan praktik secara penuh karena terkendala cuaca dan logistik yang tidak memadai.

Perpanjangan waktu PKL diketahui Ketua Jurusan Teknik Kapal Penangkap Ikan (TKPI) SMKN 1 Mundu, Lilik Casidi dan disampaikan kepada Kepala SMKN 1 Mundu, Ikhwanudin.

Hingga berganti tahun, pihak sekolah sudah berupaya meminta agar para taruna segera dipulangkan.

Namun, sampai Maret 2022 kabar kepulangan para taruna SMKN 1 Mundu belum juga diterima.

"Kami sempat mendesak perusahaan untuk segera memulangkan para taruna karena 14 Maret 2022 akan ada uji kompetensi yang harus diikuti," kata Ketua Jurusan TKPI, Lilik Casidi, Rabu, 9 Maret 2022.

Pihak SMKN 1 Mundu, Cirebon, memberikan keterangan kepada media massa ihwal hilangnya seorang taruna di Laut Flores. (Ayocirebon.com/Ayu Lestari)

Namun, pihak sekolah justru menerima kabar salah satu taruna jatuh di perairan Laut Utara Flores saat berlayar dari Pelabuhan Juwana Pati menuju Papua, pada Sabtu, 5 Maret 2022 malam.

Pada Minggu, 6 Maret 2022 pagi, pihak sekolah telah meminta pihak perusahaan untuk menyampaikan kabar tersebut secara lisan kepada keluarga korban, didampingi perangkat desa.

"Kami sepakat perwakilan perusahaan datang ke Cirebon untuk menyampaikan kabar itu kepada keluarga (Julius)," ucap Kepala SMKN 1 Mundu, Ikhwanudin.

Pada waktu yang disepakati, Senin, 7 Maret 2022, pihak perusahaan datang ke Cirebon bersama petugas Ditpolairud wilayah Pati, Jawa Tengah.