Penurunan Harga Minyak Goreng Picu Deflasi di Kota Cirebon

- Selasa, 1 November 2022 | 15:52 WIB
Seorang pedagang minyak goreng membenahi barang dagangannya. Penurunan harga minyak goreng picu deflasi di Kota Cirebon pada Oktober 2022. (Dok. Pemkot Cirebon)
Seorang pedagang minyak goreng membenahi barang dagangannya. Penurunan harga minyak goreng picu deflasi di Kota Cirebon pada Oktober 2022. (Dok. Pemkot Cirebon)

KESAMBI, AYOCIREBON.COM- Kota Cirebon mengalami deflasi sebesar 0,10% pada Oktober 2022 yang dipicu penurunan harga sejumlah komoditas, salah satunya minyak goreng.

Badan Pusat Statistik Kota Cirebon (BPS Kota Cirebon) mendata, minyak goreng menjadi salah satu komoditas yang memicu deflasi di Kota Cirebon.

"Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2022, antara lain telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng," ungkap Kepala BPS Kota Cirebon, Joni Kasmuri, Selasa, 1 November 2022.

Dari tujuh kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) di Provinsi Jawa Barat, terangnya, tercatat dua kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 0,12% dengan IHK 112,98, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,26% dengan IHK sebesar 114,40.

Sementara, deflasi terendah terjadi di Kota Sukabumi sebesar 0,04% dengan IHK sebesar 112,56.

Baca Juga: Puluhan Tahun, DPRKP Kota Cirebon Catat Baru Belasan Perumahan di Kota Cirebon yang Serahkan PSU

Khusus Kota Cirebon, deflasi tercatat sebesar 0,10% dengan IHK sebesar 109,84.

"Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada Oktober 2022 terjadi deflasi sebesar 0,10%, atau terjadi penurunan IHK dari 109,95 pada September 2022 menjadi 109,84 pada Oktober 2022," paparnya.

Dia menyebutkan, dari 11 kelompok pengeluaran, delapan kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi.

Ketiga kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi masing - masing kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 1,10%, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18%, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15%.

Baca Juga: Tangis Ibunda Brigadir J di Sidangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi: Anakku Terbunuh, Sudah Puaskah Kalian?

Sementara, lanjut Joni Kasmuri, delapan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi masing - masing kelompok pakaian dan alas kaki mengalami inflasi sebesar 0,39%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,27%, kelompok kesehatan sebesar 0,79%, kelompok transportasi sebesar 0,62%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,42%, kelompok pendidikan sebesar 0,01%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,16%, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,54%.***

Editor: Erika Lia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jokowi Minta PWI Tetap Jaga Profesionalisme

Senin, 25 September 2023 | 17:12 WIB

Panji Kirab Pemilu 2024, Strategi KPU Edukasi Masyarakat

Sabtu, 23 September 2023 | 20:06 WIB

HUT Ke 78, PMI Kota Cirebon Bakal Bagikan Air Bersih

Rabu, 20 September 2023 | 15:29 WIB