Mengenal Sejarah Stasiun Cirebon, Pengakut Produksi Gula pada Masa Lalu

- Sabtu, 5 November 2022 | 06:13 WIB
Stasiun Kereta Api Cirebon atau Stasiun Kejaksan  (Heritage.kai.id)
Stasiun Kereta Api Cirebon atau Stasiun Kejaksan (Heritage.kai.id)

AYOCIREBON.COM -- Stasiun Cirebon atau dikenal dengan Stasiun Kejaksan merupakan salah satu bangunan situs Cagar Budaya yang ditetapkan berdasarkan SK Menbudpar No: PM: 58/PW.007/MKP/2010.

Pada awalnya pembangunan Stasiun Cirebon ditujukan sebagai angkutan komoditas tebu penghasil produksi gula.

Sebelumnya, pada tahun 1832 terdapat Pabrik Gula (PG) Pangka di Tegal. Industri gula tersebut melakukan perluasaan wilayah hingga ke Cirebon.

Baca Juga: Jejak Masa Lampau, Arsitektur Kawasan Pecinan Cirebon dari Dahulu hingga Kini

Melihat bisnis gula tersebut sangat menjanjikan, Pabrik Gula Pangka membangun jalur kereta yang melintas di Cirebon yang dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) dan Samarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).

SS merupakan sebuah perusahaan kereta api Negara, sedangkan SCS merupakan perusahaan milik swasta.

Jalur kereta di wilayah Cirebon yang difungsikan untuk mengangkut hasil produksi gula dari pabrik ke Pelabuhan.

Pada waktu itu, dalam mengangkut hasil produksi gula mengandalkan tenaga hewan untuk menariknya. Pembuatan rel kereta tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama pada tahun 1911.

Baca Juga: Saksikan Puncak Hujan Meteor Andromedid 5 November di Seluruh Indonesia: Bisa Disaksikan dari Timur Laut

Stasiun Cirebon yang berlokasi di Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon dekat dengan Alun-Alun Kejaksan.

Stasiun Kejaksan ini dirancang oleh seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang bernama Pieter Adriaan Jacobus Moojen yang diresmikan pada 3 Juni 1912.

Pada tanggal peresmian tersebut, SS resmikan jalur kereta api Cikampek-Cirebon sepanjang 137 kilometer. Bertepatan dengan itu, perusahaan pelat merah ini membuka angkutan untuk umum di Stasiun Cirebon.

Bangunan Stasiun Cirebon memiliki corak khas dengan perpaduan lokal dan aliran seni Art Deco, yakni gaya arsitektur yang memiliki karakteristik Maskulin dan dinamis.

Baca Juga: COP 27: Tuntutan Beberapa Negara dan Aliansinya kepada Negara – Negara Kaya!

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

HUT Ke 78, PMI Kota Cirebon Bakal Bagikan Air Bersih

Rabu, 20 September 2023 | 15:29 WIB

Pilwu Cirebon Diwarnai Tawuran, 4 Orang Terluka

Senin, 18 September 2023 | 13:30 WIB