Warga Mundu Diusulkan Jadi Peserta Penerima Penghargaan Kalpataru Tahun 2023

- Selasa, 31 Januari 2023 | 20:20 WIB
Foto bersama Tim Verifikator DLH Provinsi Jawa Barat Agus Karyatna (kiri) Camat Mundu Anwar Sadat (tengah) Penggiat Lingkungan Hidup Nursin Subroto (kanan)  (Ayocirebon.com / Ayu Lestari)
Foto bersama Tim Verifikator DLH Provinsi Jawa Barat Agus Karyatna (kiri) Camat Mundu Anwar Sadat (tengah) Penggiat Lingkungan Hidup Nursin Subroto (kanan) (Ayocirebon.com / Ayu Lestari)

MUNDU, AYOCIREBON.COM — Pemerintah Kecamatan Mundu mendaftarkan salah satu warganya bernama Nursin Subroto (36) untuk mengikuti Penghargaan Kalpataru 2023.

Nursin sendiri adalah seorang penggiat lingkungan hidup di Desa Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Diketahui, Kalpataru merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.

Baca Juga: Kios Gas Elpiji Dibobol Maling, Pemilik Kios Rugi Puluhan Juta

Berbekal semangat menanggulangi abrasi di lingkungan tempat tinggalnya, Nursin mendedikasikan diri menanam sejumlah bibit pohon mangrove dipinggir pantai.

Suasana di wisata Hutan Mangrove Kasih Sayang, Desa Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Suasana di wisata Hutan Mangrove Kasih Sayang, Desa Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. (Ayocirebon.com / Ayu Lestari)

"Saya mulai menanam pohon mangrove tahun 2010, awal-awal bibit pohon mangrove dari pemerintah, saya tanam sedikit demi sedikit sampai sekarang masyarakat menerima hasilnya yaitu terhindar dari gelombang air laut," katanya, Selasa 31 Januari 2023.

Upaya Nursin menyakinkan masyarakat soal manfaat menanam mangrove tidaklah mudah, sebagian dari mereka kurang teredukasi tentang fungsi mangrove dalam jangka panjang.

Baca Juga: Rating Sinetron Rindu Bukan Rindu Tembus 15 Besar, Warganet: Mirip Drama Korea

"Penolakan dari masyarakat pasti ada, karena saya menanam pohon mangrove di tanah timbul, tanah ini kebanyakan dari masyarakat sudah diakui oleh persorangan," jelasnya.

Pihaknya secara perlahan melakukan pendekatan, kepada masing-masing perseorangan yang menolak langkah Nursin menanam mangrove.

"Kenapa saya berusaha melakukan pendekatan, karena saat itu abrasi mulai mendekati salah satu bangunan sekolah, dari sana masyarakat memahami maksud dan tujuan saya, bukan untuk menguasai tanah timbul tapi untuk menyelematkan rumah-rumah yang ada di pesisir pantai," ungkapnya.

Hutan Mangrove yang diinisiasi Nursin, kini disulap menjadi tempat wisata yang diberi nama "Wisata Mangrove Kasih Sayang".

Baca Juga: Puasa 1 Ramadhan 1444 H versi Muhammadiyah Sudah Ditetapkan, 23 Maret 2023

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Tags

Artikel Terkait

Terkini