Mang Don dan Kemerosotan Empal Gentong Cirebon

- Jumat, 17 April 2020 | 12:59 WIB
Mang Don, penjual empal gentong Cirebon yang terimbas Covid-19. (ayocirebon/Erika Lia)
Mang Don, penjual empal gentong Cirebon yang terimbas Covid-19. (ayocirebon/Erika Lia)

KEJAKSAN, AYOCIREBON.COM -- Pandemi Covid 19 telah menurunkan omzet penjualan makanan khas Cirebon, Empal Gentong.

Abdurrahman (43), masih setia mencurahkan kuah empal dari dalam gentong ke dalam mangkuk-mangkuk warna putih berisi daging dan jeroan sapi. Setiap mangkuk dia alasi dengan piring plastik mini sebagai tatakan.

Setiap dia menyendok kuah untuk dimasukkan ke dalam mangkuk, uap putih tipis membumbung dari dalam gentong yang terpasang sedemikian rupa di gerobak dorongnya.

Setelah menambahkan potongan daun kucai ke dalam empal, mangkuk-mangkuk itu ditata di atas nampan plastik. Bersama mangkuk empal, dia selipkan toples plastik kecil berisi bubuk cabai kering berwarna merah.

Selain cabai kering, pelengkap lain yang biasanya dia sertakan adalah kerupuk kulit/lambak atau kerupuk putih. Setelah isi nampan lengkap, pria itu kemudian membawanya ke tempat para pemesan.

Pengantaran tak hanya dengan berjalan kaki. Dia terkadang pula mengendarai sepeda motor untuk menjangkau lokasi pemesan empal yang berjarak cukup jauh.

Keahliannya mengantarkan empal mengendarai sepeda motor sudah populer di kalangan pelanggan. Satu tangan memegang kemudi, tangan lain memegang nampan berisi mangkuk empal, siapa yang tak berdecak heran sekaligus kagum?

Abdurrahman atau akrab disapa Mang Don atau Andesten merupakan penjual empal gentong yang kerap mangkal di area Balai Kota Cirebon. Pelanggannya tak hanya mencakup aparatur sipil negara (ASN) dan pengunjung Balai Kota Cirebon, anggota DPRD hingga ASN di Gedung Lembaga Legislatif Kota Cirebon pun kerap memesan empal buatannya.

Sapaan Mang Don sendiri diperolehnya dari kebiasaannya menyelipkan kata maupun kalimat bahasa Inggris dalam percakapannya. Don merupakan kependekan dari kalimat Don't Worry, yang sering dia ucapkan dan belakangan melekat sebagai semacam slogan atas dirinya.

Pelanggannya yang lain menyebutnya pula dengan panggilan Andesten. Panggilan itu merupakan plesetan dari kata dalam bahasa Inggris, Understand, yang juga kerap dia selipkan.

Lucunya, dua sapaan dalam bahasa Inggris itu kemudian mengaburkan, bahkan hampir menenggelamkan nama aslinya sendiri. Sedikit orang mengingat atau mengetahui nama asli pria asal Desa Bertambat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, ini adalah Abdurrohman.

Salah satu percakapan yang pernah dilakukan Ayocirebon.com bersama Mang Don adalah seperti ini, "Mang Don, kalau sedang mengantar empal, yang nungguin gerobak dagangan siapa?"

"My wife (istri saya)," sahut Mang Don dengan mimik muka lucu dan menghibur, tanpa maksud melucu.

Omzet Merosot
Pada 2 Maret 2020 ditemukan kasus pertama koronavirus/Covid-19 di Indonesia. Semenjak itu, temuan kasus melebar ke wilayah-wilayah air di tanah air.

Sampai kini, sejumlah daerah bahkan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan itu dianggap sebagai upaya maksimal yang diambil pemerintah untuk menekan penyebaran virus.

Halaman:

Editor: Andres Fatubun

Tags

Terkini

Rencana Pemadaman Listrik Kuningan, 6 Juni 2023

Selasa, 6 Juni 2023 | 08:14 WIB

Jadwal Pemadaman Listrik Majalengka, 6 Juni 2023

Selasa, 6 Juni 2023 | 08:07 WIB