JAKARTA, AYOCIREBON.COM -- Staf khusus Menteri Negara BUMN Arya Mahendra Sinulingga, menilai rights issue PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan sangat berbeda.
“Rights issue ini tergolong langka karena BBTN terakhir melakukan aksi korporasi serupa pada 2012 lalu. Dan yang melakukannya adalah institusi perbankan dengan fokus bisnis yang spesifik karena menjalankan penugasan negara,” ujar Arya.
Selain itu, kata Arya, ada tiga fakta menarik lain yang mesti dicermati investor terkait rights issue ini. Fakta pertama, efek dilusi.
Keputusan Kementerian BUMN yang mengizinkan BBTN melakukan rights issue adalah bentuk apresiasi pemegang saham pengendali terhadap investor publik untuk meningkatkan atau mempertahankan porsi kepemilikan di bank ini.
“Jika opsinya private placement (tanpa HMETD), investor publik justru kehilangan haknya untuk mempertahankan prosentase kepemilikan. Kami tidak memilih opsi ini sebagai bentuk terima kasih atas dukungan investor publik selama ini,” kata Arya.
Mengacu ke prospektus awal, investor yang tidak melaksanakan (exercise) hak nya dalam rights issue ini akan terkena efek dilusi.
“Jadi, akan rugi kalau investor tidak eksekusi rights,” tegas Arya.
Mengapa investor rugi kalau tidak exercise? Ini terkait dengan fakta kedua.
“BBTN itu sahamnya murah, tapi tidak murahan. Kinerja keuangannya bagus dan terus bertumbuh,” ungkap Arya.
Artikel Terkait
Cek Rekening! BSU Tahap 6 Sudah Cair Lewat Rekening BRI, BNI, Mandiri dan BTN
Transformasi BUMN Dorong Penguatan Digital Mortgage Ecosystem Bank BTN
Kinerja Kuartal III 2022, Laba BTN Naik 5 Persen
BTN Perusahaan Publik Terbaik di Bidang Perumahan
BTN Syariah Jawa Kebutuhan Rumah Warga Muhammadiyah
Lowongan Kerja Bank BTN Posisi Teller dan CS, Simak Syaratnya, Penempatan di Bandung hingga Bali
BTN Dorong Milenial Duduki Jabatan Strategis
BTN Bidik Potensi KPR Subsidi 200 Ribu Mitra Gojek
Punya Potensi Besar, BTN Perkuat Kredit ke Pekerja Sektor Informal
Lowongan Kerja Bank BTN untuk Lulusan S1, Penempatan Bogor dan Jakarta, Pendaftaran Ditutup 17 November 2022