Hukum Baca Doa Qunut Menurut Mazhab Syafii Saat Sholat Subuh

- Senin, 3 Januari 2022 | 17:30 WIB
Bacaan Doa Qunut Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahnya (pixabay/Pexels)
Bacaan Doa Qunut Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahnya (pixabay/Pexels)

AYOCIREBON.COM -- Simak hukum doa qunut dibaca ketika sholat Subuh menurut Mazhab Syafii selengkapnya akan diulas dalam artikel ini.

Perbedaan pandangan hukum doa qunut diamalkan dalam sholat Subuh atau tidak telah menyebar di lingkungan masyarakat sejak dahulu.

Membaca doa qunut dalam sholat Subuh dilakukan ketika itidal yang apabila berjamaah hanya imam yang membaca dan makmum cukup mengaminkan.

Bahkan, hukum doa qunut dibaca saat sholat Subuh di setiap mazhab berbeda-beda. Mengutip dari Suara.com, berikut hukum baca doa tersebut menurut Mazhab Syafii.

Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahnya

Mazhab Syafi'i berpendapat membaca doa qunut pada shalat shubuh hukumnya sunah muakad. Doa ini dibaca setelah rukuk pada rakaat kedua. Mazhab Syafi’i menggunakan dalil yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari & Imam Muslim.

Artinya, Dari Ibnu Siriin RA bahwa Anas Bin Malik ditanya, Apakah Nabi SAW membaca Doa Qunut pada shalat shubuh? Dijawab: Iya, apakah sebelum rukuk? Dijawab: setelah rukuk sejenak (Hadits Riwayat Bukhari Muslim).

Selain itu, Syafi’i juga menggunakan dalil sahih yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi & Imam AdDaruqutni.

Artinya: Dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi SAW melakukan doa qunut selama sebulan mendoakan keburukan untuk mereka, kemudian meninggalkannya. Adapun pada salat Subuh, beliau tetap melakukan doa qunut sampai meninggal dunia (Hadits Riwayat Al-Baihaqi dan ad-Daruqutni).

Baca Juga: Hukum Baca Doa Qunut Menurut Mazhab Syafi'i, Hanbali, dan Maliki

Ada yang berpendapat doa qunut dilakukan sebelum rukuk atau pun setelah rukuk, tepatnya sebelum sujud. Berdasarkan mazhab Syafi’i, orang Indonesia biasa melakukannya setelah rukuk.

Bacaan Doa Qunut

Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit.

Wa laa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini