Materi Khutbah Jumat Isra Miraj Singkat Padat: Meneladani Sikap Nabi Muhammad SAW terhadap Wabah

- Jumat, 25 Februari 2022 | 09:02 WIB
Materi Khutbah Jumat Isra Miraj Singkat Padat: Meneladani Sikap Nabi Muhammad SAW terhadap Wabah (pixabay/Elf-Moondance)
Materi Khutbah Jumat Isra Miraj Singkat Padat: Meneladani Sikap Nabi Muhammad SAW terhadap Wabah (pixabay/Elf-Moondance)

Namun, masing-masing dari mereka bisa berbeda dalam menyikapi wabah dan saat itulah mereka secara tidak langsung sedang ikut menentukan, apakah wabah ini menjadi rahmat (kasih sayang) atau azab (siksa).

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina, AS Bela Ukraina, Tiongkok Dukung Siapa?

Sebagaimana ujian sekolah, ia diciptakan agar siswa semakin giat belajar dan bersiap menyongsong kenaikan kelas. Begitu juga dengan musibah, ia diciptakan untuk menguji hamba untuk "naik kelas" sebagai mukmin sejati.

Kedua, tentang sikap yang dianjurkan Rasulullah dalam merespons wabah. Dalam hadits yang disebut tadi, Rasulullah menyebut dua sikap positif, yakni (1) mengisolasi diri sementara dan (2) sabar dalam kesadaran penuh bahwa Allah penentu segala sesuatu.

Jika dua sikap ini diterapkan maka ganjaran yang diperoleh setara dengan ganjaran orang mati syahid. Jika dicermati, sikap pertama yang disarankan Rasulullah dalam hadits itu tak lain adalah dorongan untuk senantiasa berikhtiar.

Beliau secara terang-terangan menyuruh para sahabat untuk menahan diri di daerah setempat, yang berarti pula melarang mereka memasuki zona penularan penyakit.

Baca Juga: Ratusan Nakes di Kota Cirebon Positif, Pelayanan Kesehatan di RS Menurun

Anjuran karantina diri saat wabah juga tercantum dalam hadits lain:

فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ ، فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ ، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا ، فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ وقَالَ أَبُو النَّضْرِ : لَا يُخْرِجُكُمْ إِلَّا فِرَارٌ مِنْهُ

Artinya: "Jika kalian mendengar ada wabah tha’un di suatu negeri, janganlah kalian memasuki negeri tersebut. Namun, bila wabah tha'un itu ada di negeri kalian, janganlah keluar dari negeri kalian karena menghindar dari penyakit itu.” (HR Muslim).

Yang menarik, aspek ikhtiar lahiriah ini disebut pertama kali oleh Nabi, baru kemudian menekankan bahwa ikhtiar itu mesti dibersamai dengan sikap sabar dan berserah diri kepada ketentuan Allah.

Tentu tidak semua wabah membutuhkan karantina diri, sebagaimana tha'un dan Covid-19. Tapi poin pokok dari hadits Nabi itu adalah adanya upaya aktif manusia untuk menanggulangi penyakit, tidak semata pasif menunggu keajaiban datang sendiri meskipun dibungkus dengan pengakuan tawakal atau semacamnya.

Ikhtiar untuk mencegah segala hal yang mudarat adalah bagian dari pelaksanaan syariat yang wajib dilakukan seorang hamba. Manusia dibekali naluri mempertahankan diri dan akal untuk kelangsungan hidupnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal IPA Kelas 9 SMP MTS Halaman 30, Sistem Reproduksi Manusia Fungsi Cairan Ketuban

Melakukan mitigasi bencana, mengarantina penularan virus, atau hidup higienis adalah bagian dari cara mensyukuri anugerah tersebut.

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Tags

Artikel Terkait

Terkini