Resep Jualan dan Trik Psikologis di Balik Booming Film KKN di Desa Penari

- Kamis, 26 Mei 2022 | 12:52 WIB
Ilustrasi salah satu hantu KKN di Desa Penari (MD Pictures)
Ilustrasi salah satu hantu KKN di Desa Penari (MD Pictures)

AYOCIREBON.COM - Film KKN di Desa Penari booming. Ada kontribusi kisah viral SimpleMan. Tapi tak cuma mengandalkan faktor viral, ada juga resep jualan dan trik psikologis di balik booming film KKN di Desa Penari.

Seperti diketahui, KKN di Desa Penari berhasil memecahkan rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Tercatat hingga 25 Mei 2022 atau selama 25 hari masa penayangan, jumlah penonton yang diraih film KKN di Desa Penari mencapai 8,1 juta orang.

Baca Juga: Booming KKN di Desa Penari Berkah Buat Bioskop Indonesia

Diprediksi jumlah tersebut masih akan bertambah, mengingat film KKN di Desa Penari masih tayang dan belum dipastikan kapan akan turun layar.

KKN di Desa Penari seolah menjadi kebangkitan bioskop serta industri film Indonesia. Setelah sebelumnya sepi karena dihantam pandemi covid-19.

Saat bioskop kembali dibuka seiring dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali, masyarakat kembali berbondong-bondong ke bioskop.

Film KKN di Desa Penari yang tayang mulai 30 April 2022 menjadi salah satu film yang dinanti penonton tanah air. Film ini semula akan tayang 2020, namun terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kisah Lengkap Sewu Dino, Lebih Horor dari KKN di Desa Penari!

Tak disangka setelah menunggu kurang lebih dua tahun, film garapan sutradara Awi Suryadi ini mendapat sambutan luar biasa dari pecinta film tanah air.

Lantas, apa sebetulnya yang menyebabkan film KKN di Desa Penari bisa meraih sukses besar dalam 25 hari penayangannya?


Berawal dari Kisah Viral

Berdasarkan informasi yang dihimpun, film KKN di Desa Penari konon diangkat dari kisah nyata yang terjadi pada 2009 silam.

Pada 2019, cerita KKN di Desa Penari sempat viral setelah kisahnya ditulis oleh akun Twitter SimpleMan (@SimpleM81378523).

Cerita horor tersebut ditulis SimpleMan dalam sebuah thread Twitter pada 24 Juni 2019. Di awal threadnya ia mengatakan bahwa cerita tersebut merupakan kisah nyata dari pengalaman seseorang selama KKN (Kuliah Kerja Nyata), di sebuah desa penari.

Halaman:

Editor: Hengky Sulaksono

Tags

Artikel Terkait

Terkini