KESAMBI, AYOCIREBON.COM -- Mengambil tempat di 'emperan' gedung kesenian, tujuh karya dari tujuh perupa ditampilkan dalam Pameran Instalasi Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Cirebon. Sebuah usaha mengenalkan bentuk lain seni rupa kepada publik Cirebon.
Pameran instalasi itu digelar di teras Gedung Kesenian Nyi Mas Rarasantang, Kota Cirebon, sejak 15 Desember 2019. Jumat (20/12/2019) menjadi hari terakhir pameran itu dibuka untuk umum secara gratis.
Melalui karyanya, ketujuh perupa mencoba membangun kesadaran khalayak atas beragam fenomena sosial saat ini. Tengok saja karya perupa Daniel Adenis berjudul "Macan (T)ali".
Salah satu seni instalasi karya Daniel Adenis berjudul "Macan (T)Ali" dalam Pameran Instalasi Pameran Instalasi Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Cirebon, di teras Gedung Kesenian Nyi Mas Rarasantang, Kota Cirebon. (Ayocirebon.com/Erika Lia)
Karyanya menyuarakan ihwal budaya imitasi atau peniruan yang banyak dilakukan produk-produk kelas bawah. Daniel di antaranya menggunakan media tali sepanjang sekitar 30 meter yang dibentuknya menjadi simbol Kesultanan Cirebon berupa Macan Ali, di atas sebuah kain putih lebar.
Melengkapi karyanya, Daniel menambahkan sepasang sepatu hitam di bawah kain putih bergambar Macan Ali tersebut. Tali yang membentuk Macan Ali itu tersambung dengan sepatu.
"Saya mencoba membuat karya dengan memparodikan simbol populer masyarakat Cirebon (Macan Ali)," katanya kepada Ayocirebon.com.
Pria yang juga mengajar kesenian di salah satu sekolah di Kota Cirebon ini mencoba menampilkan karya bernilai high art, namun dibuat dengan materi low art atau materi tak penting. Perpaduan yang ironis itu menjadikannya suatu karya berkelas.