Kaladama, Varian Tahu Gejrot Khas Cirebon Timur

- Selasa, 26 Mei 2020 | 16:37 WIB
Kaladama, tahu gejrot yang disajikan bersama kupat/ketupat yang banyak digemari di Kabupaten Cirebon bagian timur. (Ayocirebon.com/Erika Lia)
Kaladama, tahu gejrot yang disajikan bersama kupat/ketupat yang banyak digemari di Kabupaten Cirebon bagian timur. (Ayocirebon.com/Erika Lia)

LEMAHABANG, AYOCIREBON.COM -- Tahu gejrot menjadi salah satu makanan khas Cirebon yang banyak digemari. Di bagian timur Kabupaten Cirebon, terdapat varian tahu gejrot yang komposisinya sedikit berbeda yang disebut Kaladama.

Sesuai namanya, tahu gejrot merupakan makanan berbahan utama tahu. Dalam tahu gejrot, sang pemeran utama tahu yang telah digoreng, dipotong-potong hingga beberapa bagian dan dicampur dengan kuah hasil olahan cabai rawit, bawang putih, bawang merah, dan gula merah yang kaya rasa.

Di bagian timur Kabupaten Cirebon, terdapat makanan serupa yang dikenal dengan nama kaladama. Pada kaladama, tahu gejrot disajikan bersama potongan ketupat/kupat.

Selain tahu, kesamaan kaladama dengan tahu gejrot adalah penyajiannya pada piring gerabah. Selain itu, sekalipun sama-sama tahu, tekstur pada tahu kaladama lebih padat berisi dan bukannya tahu 'kopong' seperti pada tahu gejrot biasa.

Makanan ini terutama populer di sekitar Lemahabang, Astanajapura, dan Karangsembung, Kabupaten Cirebon. Seporsi kaladama rerata dijual Rp5.000-Rp6.000.

"Ada yang menyebut kaladama, ada yang menyebut kupat tahu," ungkap seorang pedagang kaladama, Marta (50).

Dia menyebut, istilah kaladama berasal dari bahasa Sunda "Ka lada ma" yang berarti "yang pedas ya, Mang".

Rerata masyarakat Cirebon di bagian timur menggunakan bahasa Sunda dalam kesehariannya. Percakapan itu pun memunculkan istilah kaladama.

Menurutnya, masyarakat lebih menyukai makanan itu tersaji pedas. Semakin pedas, masyarakat semakin menyukainya.

Tahu-tahu pada kaladama sendiri disediakan khusus dari pabrik-pabrik tahu di Cipeujeuh, Kecamatan Lemahabang.

"Tahunya tebal dan berisi, jadi satu porsi biasanya sudah bikin kenyang," ujarnya.

Editor: Ananda Muhammad Firdaus

Tags

Terkini