AYOINDONESIA.COM-- Bagaimana hukumnya membaca doa namun bacaannya bukan bersumber dari Al Quran. Simak ulasannya.
Alquran memiliki banyak ayat yang berisi kata-kata indah untuk dijadikan rekomendasi doa setiap hari. Beberapa ayat bahkan sangat direkomendasikan untuk digunakan sebagai doa untuk kondisi tertentu.
Tapi ayat-ayat yang mengandung doa dalam Alquran terkadang berbentuk jamak (untuk orang banyak), terkadang juga berbentuk mufrod (untuk satu orang). Bagaimana jika ingin memakai ayat doa yang berbentuk jamak saat berdoa untuk diri sendiri dan bagaimana jika ingin memakai ayat doa yang berbentuk mufrod saat memimpin doa untuk banyak orang? Bolehkah redaksi ayat untuk doa tersebut diubah?
Dilansir Republika, Cece Abdulwaly dalam bukunya 140 Permasalahan Fiqih Seputar Membaca Alquran mengatakan, para ulama membolehkan seseorang berdoa untuk diri sendiri dengan ayat yang bentuknya jamak atau mufrod. Namun jika seseorang sedang memimpin doa untuk orang banyak, tapi menggunakan ayat yang bentuknya mufrod, maka hukumnya makruh.
"Berbeda jika keadaannya seseorang sedang memimpin doa secara berjamaah, karena jika ia mengucapkan doa yang berbentuk mufrad, di mana secara arti doanya hanya khusus untuk dirinya sendiri, maka hukumnya makruh,"tulis Cece dalam bukunya.
Pendapat ini dijelaskan oleh Zainuddin al Malibari (wafat 987 hijriyah) di dalam Fath al-Mu'in bi Syarh Qurrah al-Ain bi Muhimmat ad-Din. Dalilnya di antaranya sebuah hadits yang diriwayatkan dari Tsauban RA, sebagaimana disampaikan oleh at-Tirmidzi (wafat 279 hijriyah) di dalam Sunannya bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Tidak boleh seorang hamba mengimami doa lalu mengkhususkan dirinya tanpa menyertakan para makmum. Maka jika ia melakukannya, berarti ia telah mengkhianati mereka.”
Baca Juga: Doa Pagi Hari Pembuka Rezeki Anjuran Nabi Muhammad SAW Lengkap Tulisan Latin dan Artinya
Namun, bagaimana jika seseorang yang memimpin doa ingin mengambil redaksi doa dari Alquran yang berbentuk mufrad?
Maka dalam hal ini para ulama membolehkan mengubah redaksi doa dari Alquran dari yang tadinya berbentuk mufrad menjadi jamak. Misalnya kalimat "Rabbi zidni ilman" (Ya Tuhanku tambahkan aku Ilmu) menjadi "Rabbana zidna 'ilman" (Ya Tuhan kami tambahkan untuk kami ilmu). Tapi perubahan redaksi ini dengan syarat bahwa niatnya bukan membaca Alquran, tetapi diniatkan untuk berdoa.
Bahkan lebih jauh lagi, ulama juga membolehkan mengucapkan kalimat doa yang diambil dari Alquran serta kata-katanya diolah sehingga seakan-akan ia bukan berasal dari Alquran. Hal ini disebut dengan igtibas.
Miisalnya menggunakan sebagian kata dalam ayat di surat Al An\'am ayat 96, "Allahumma Faaliul isbaahi wa Ja\'alal laila sakana." (Ya Tuhan, Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat).
Artikel Terkait
Jadwal SIM Keliling Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan 7 September 2022
Mensos Risma Salurkan BLT BMM Tahap Pertama Rp300 Ribu Dulu, Cek Penerimanya Disini
Jadwal Samsat Keliling Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan Hari Ini 7 September 2022
Kemnaker Segera Cairkan BSU 2022 untuk 5 Juta Karyawan, Melalui Rekening Bank Himbara, BSI, BCA dan Kantor Pos
Jadwal Vaksin di Indramayu Hari Ini 7 September 2022
Jadwal Vaksin Booster di Kabupaten Cirebon Hari Ini 7 September 2022
Sinopsis Sinetron Takdir Cinta yang Kupilih Malam Ini, 7 September 2022
Lirik Mesin Waktu Budi Doremi OST Sinetron Takdir Cinta Yang Kupilih
Link Kuis Tes Usia Mental Viral, Cek Perbedaan Usia Asli dengan Usia Mental Anda
Chord dan Kunci Gitar Mesin Waktu Budi Doremi - OST Takdir Cinta Yang Kupilih