Filosofi Bahagia dalam Islam Menurut Habib Jafar Husein, Gembira dan Bahagia Apakah Sama?

- Kamis, 8 September 2022 | 12:23 WIB
Filosofi Bahagia dalam Islam Menurut Habib Jafar Husein (Youtube/Jeda Nulis)
Filosofi Bahagia dalam Islam Menurut Habib Jafar Husein (Youtube/Jeda Nulis)

"Bisa jadi misalnya, gua gembira karena sudah menyakiti orang lain yang menurut gua orang itu pantes disakitin karena pernah nyakitin gua karena gua kesel aja sama sifatnya atau sikapnya dan lain sebagainya," ucapnya.

Baca Juga: Arwah Pulang ke Rumah Setiap Malam Jumat, Benarkah? Ini Kata Buya Yahya

Sementara itu, bahagia tidak fluktuatif tapi stabil. Jika dalam bahasa Alquran disebut tuma'ninah, yakni selalu berada dalam kedamaian ketenangan.

Perasaan bahagia itu tidak menutup-letup, diagramnya stabil, dan tidak bersifat materiil karena material itu bisa menjadi pemicu kebahagiaan tapi bukan itu utamanya.

Menurut Habib Jafar Husein, kebahagiaan itu tidak berada di luar diri kita tapi berada di dalam diri kita karena itu sebenarnya di antara fitrah manusia itu adalah bahagia.

"Makanya, kebahagiaan itu sebenarnya bukan dicari atau diburu apalagi di luar sana tapi digali dari dalam diri kita karena lu gak bisa tuh menciptakan prakondisi di luar sana agar selalu membuat lo excited dan mendukung lo agar selalu bahagia dan gak pernah sedih atau takut," ungkapnya.

Baca Juga: Bagaimana Wujud Jin Qorin dan Khodam? Buya Yahya Beberkan Golongan yang Beruntung

Sebagai seorang muslim, bahagia itu adalah merasa atau menerima segala ketentuan yang menimpa kita karena kita yakin kita sudah berusaha ikhtiar dengan maksimal dan hasil yang diberikan itu dari Allah dan pastilah yang terbaik untuk kita.

"Allah yang lebih tahu mana yang lebih baik untuk kita persis kertas sinali gue lebih suka yang terjadi pada diri gua adalah apa yang bukan menjadi kehendak gua tapi kehendak Allah karena pasti kehendak Allah jauh lebih mulia, lebih baik, dan lebih indah," tegasnya.

Itulah penjelasan Habib Jafar Husein mengenai filosofi bahagia dalam Islam yang sering kali membuat manusia kebingungan tentang apa itu kebahagiaan.

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Sumber: Jeda Nulis

Tags

Artikel Terkait

Terkini