Biografi Kapten Anumerta Piere Tendean, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI

- Senin, 26 September 2022 | 11:21 WIB
Pahlawan Revolusi Indonesia Kapten Anumerta Piere Tendean (dok. Kemsos)
Pahlawan Revolusi Indonesia Kapten Anumerta Piere Tendean (dok. Kemsos)

AYOCIREBON.COM -- Biografi Kapten Anumerta Piere Tendean tercantum dalam Ensiklopedi Pahlawan Nasional yang tersedia di situs Perpustakaan Terpadu milik Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Biografi Kapten Anumerta Piere Tendean ini ditulis oleh Julinar Said dan Triana Wulandari. Serta disunting oleh Sri Sutjiatiningsih.

Kapten Anumerta Piere Tendean merupakan salah satu korban dari kekejian peristiwa G30S PKI yang terjadi pada tahun 1965.

Itu sebabnya Kapten Anumerta Piere Tendean diberi gelar kepahlawanan sebagai Pahlawan Revolusi berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indoensia No. III/Koti/Tahun 1965 pada 5 Oktober 1965.

Baca Juga: Biografi Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau yang juga dikenal sebagai G30S PKI sangat membekas dalam sejarah di Indonesia.

Peristiwa G30S PKI ini merupakan konfik di Indonesia yang berkaitan dengan ideologi di mana dalam kejadian ini memakan tujuh korban di Angkatan Darat (AD).

Korban pada Gerakan 30 September 1965 yakni enam jendral dan satu perwira TNI AD yang ditemukan dengan mengenaskan di dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya.

Adapun biografi Kapten Anumerta Piere Tendean, salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia melansir dari Ayoindonesia.com --jejaring Ayocirebon.com adalah sebagai berikut.

Baca Juga: 7 Teori Dalang dari Peristiwa Gerakan 30 September 1965, G30S PKI Akal-akalan Soeharto?

Piere Tendean lahir pada 21 Februari 1939 di Jakarta. Selesai mengikuti pendidikan di Akademi Militer Jurusan Teknik tahun 1962, ia menjabat Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan.

Piere Tendean ikut bertugas menyusup ke daerah Malaysia ketika sedang berkonfrontasi dengan Malaysia.

Sejak kecil, ia memiliki sifat-sifat yang menyenangkan yakni rendah hati, suka bergaul dan suka menolong.

Oleh karena itu, ketika masih duduk dibangku sekolah dasar, sekolah menengah maupun ketika menjadi Taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD), ia selalu banyak mempunyai teman dan disayangi oleh guru, pimpinan sekolah serta instrukturnya.

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rebahin dan Alternatifnya, Memilih yang Legal dan Aman

Selasa, 22 Agustus 2023 | 06:17 WIB