Wabah Ebola Merebak, Pemerintah Uganda Berlakukan Lockdown Selama 21 Hari

- Selasa, 18 Oktober 2022 | 06:15 WIB
Ilustrasi lockdown.  ((Shutterstock))
Ilustrasi lockdown. ((Shutterstock))

AYOCIREBON - Presiden Uganda Yoweri Musevini mengatakan pemerintahnya akan memberlakukan lockdown dan memberlakukan jam malam, menutup tempat ibadah serta hiburan, dan melarang warga keluar masuk wilayah-wilayah yang terdampak Ebola selama 21 hari.

wabah Ebola ini tercatat telah menewaskan sebanyak 19 orang di antara 58 kasus.

Namun, jumlah kematian dan kasus sebenarnya mungkin lebih dari jumlah tersebut.

Presiden Yoweri mengatakan langkah yang dilakukan itu untuk membendung penyebaran penyakit tersebut dan akan segera diterapkan di distrik Mubende serta Kassanda.

Baca Juga: Termasuk Jawa Barat! 29 Daerah Ini Waspada Cuaca Ekstrem pada Hari Ini Selasa 18 Oktober 2022

Penyakit ebola ini mulai diketahui pada awal September lalu bertempat di Mubende yang berjarak sekitar 80 km dari ibu kota Kampala.

Pemerintah Uganda menyatakan wabah Ebola terkonsentrasi di dua distrik yang terkena dampak dan belum mencapai Kampala, ibu kota negara yang berpenduduk 1,5 juta.

Terkait hali ini Yoweri sebelumnya tidak memerintahkan untuk memberlakukan lockdown, dengan alasan karena Ebola bukan virus yang ditularkan melalui udara sehingga tidak memerlukan tindakan yang sama seperti wabah COVID-19.

Namun akhirnya pada Sabtu, 15 Oktober 2022 ia menghentikan semua pergerakan masuk dan keluar dari distrik Mubende dan Kassanda kemudian memberlakukan lockdown selama 21 hari.

Yoweri mengatakan bahwa keluar masuk kendaraan hanya akan diizinkan kepada truk kargo. Ia menyatakan tindakan ini dilakukan sementara untuk mengendalikan penyebaran ebola.(Astri Sari Utami)

 

Editor: Lita Andari Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aktor Heo Dong Won Umumkan Tanggal Pernikahannya

Kamis, 16 Februari 2023 | 12:19 WIB