AYOCIREBON.COM -- Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan dunia sedang menuju bencana iklim akibat pemanasan global.
Sayangnya, semua negara masih sangat jauh dari mencapai target mereka untuk mengurangi pemanasan global.
Menurut laporan UN Environment Programme (UNEP) terdapat kesenjangan yang sangat besar antara tindakan yang diambil negara-negara dalam mengatasi perubahan iklim dengan apa yang seharusnya dibutuhkan masyarakat.
Baca Juga: Aksi Nikita Mirzani Borong Pizza untuk 700 Penghuni Rutan Tuai Pujian: Emang Dasarnya Orang Baik
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa tanpa tindakan mendesak, iklim akan meningkat sebesar 2,80 °C dari tingkat pra-industri pada akhir abad ini yang akan mengakibatkan terjadinya tingkat pemanasan global yang merusak ekonomi setiap negara yang terdampak.
"Tiba waktunya untuk merubah dasar dalam cara hidup kita karena hanya dengan tindakan kita walaupun kecil hal itu akan berdampak besar dalam menyelamatkan kita dari percepatan bencana iklim," kata direktur eksekutif UNEP Inger Andersen dikutip dari Sky News pada Jumat, 28 Oktober 2022.
Laporan UNEP mengatakan akan membutuhkan perubahan cepat untuk pasokan listrik, industri, transportasi dan bangunan, serta pelestarian alam, perubahan pola makan dan pertanian dan menghilangkan karbon dari rantai pasokan makanan.
Di bawah Kesepakatan Iklim Paris yang ditetapkan pada tahun 2015, negara-negara berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga pemanasan global dapat dijaga di bawah 1,5 °C - 2 °C.
Baca Juga: Warga Korea Selatan Boikot Baguette Paris, Ini Penyebabnya
Perjanjian tersebut menetapkan rencana yang jelas tentang bagaimana negara dapat mencapai tujuan tersebut tetapi banyak yang belum menerapkannya, kata laporan itu.
Banjir, badai, gelombang panas, dan kebakaran hutan telah melanda dunia saat dampak perubahan iklim terus berlangsung sehingga suhu saat ini naik 1,26 °C dari tingkat pra-industri.
Jika pemanasan global tidak dibawah 2 °C kemungkinan kehancuran iklim akan lebih cepat karena cuaca menjadi lebih ekstrem, yang mengarah pada kerusakan tanaman, habitat dan pada akhirnya kepunahan spesies.
“Emisi tahunan harus diturunkan sebesar 45% dalam delapan tahun ke depan jika target 1,5 °C ingin dicapai,” kata laporan UNEP.
Baca Juga: Pemain Arsenal Jadi Korban Penyerangan di Pusat Perbelanjaan Assago Milan
Artikel Terkait
Penyebab WhatsApp Down, Pihak Meta Buka Suara
MAMA Awards 2022 Umumkan Kriteria Finalis dan Jadwal Voting di Situs 2022mama.com
Deretan Nominasi MAMA Awards 2022, Ada BTS NCT BLACKPINK
Daftar Produk Unilever yang Ditarik BPOM AS selain Dove dan Tresemme
5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Rishi Sunak, Perdana Menteri Asia Pertama Negara Inggris
Lirik Lagu Birthday – Ten NCT, Project SM STATION NCT LAB
Ucapan Selamat Tinggal MC Acara Show Champion dari MBC, ada Moonbin ASTRO, Sanha, sampai Kangmin VERIVERY!
Krystal Merayakan Ulang Tahunnya dengan CEO Min Hee Jin dari ADOR
Warga Korea Selatan Boikot Baguette Paris, Ini Penyebabnya
Pemain Arsenal Jadi Korban Penyerangan di Pusat Perbelanjaan Assago Milan