AYOCIREBON.COM -- Flu burung telah memusnahkan 50,54 juta unggas di Amerika Serikat tahun ini, menjadikannya wabah paling mematikan di negara itu dalam sejarah.
Hal tersebut berdasarkan data yang diungkap oleh U.S. Department of Agriculture (Departemen Pertanian), Kamis 24 November 2022.
Melansir Reuters, kematian ayam, kalkun, dan unggas lainnya merupakan bencana kesehatan hewan terburuk di AS hingga saat ini.
Baca Juga: Live Streaming Gratis Piala Dunia 2022 Qatar vs Senegal Hari Ini 20.00 WIB
Bahkan jumlahnya melampaui rekor sebelumnya yaitu 50,5 juta unggas yang mati dalam wabah flu burung pada tahun 2015.
Burung banyak yang mati setelah terinfeksi. Seluruh kawanan sebanyak satu juta unggas di peternakan ayam petelur juga dimusnahkan untuk mengendalikan penyebaran penyakit setelah seekor unggas dinyatakan positif.
Banyaknya unggas yang mati membuat harga telur dan daging kalkun menjadi mahal yang menambah penderitaan ekonomi bagi konsumen yang menghadapi inflasi dan membuat perayaan Thanksgiving hari Kamis lebih mahal di Amerika Serikat.
Eropa dan Inggris juga menderita krisis flu burung terburuk mereka dan beberapa supermarket Inggris menjatah pembelian telur pelanggan setelah wabah mengganggu pasokan.
Baca Juga: Studi UNICEF: Pasien Kasus Kolera di Haiti 40 Persennya adalah Anak-anak
Artikel Terkait
Live Streaming Gratis Piala Dunia 2022 Swiss vs Kamerun Hari Ini 17.00 WIB
Klarifikasi Apple Terkait Demo Buruh Pabrik Perakitan iPhone Terbesar di China
Turki Berencana Meluncurkan Operasi Darat Terhadap Milisi Kurdi di Suriah
Krisis Hak Asasi Manusia dalam Unjuk Rasa di Iran, Ini Tanggapan Kepala HAM PBB
50 Polisi Tewas dalam Unjuk Rasa di Iran, Ini Penyebabnya
Polusi Udara Eropa Semakin Berbahaya dan Menyebabkan Lebih dari 200 Ribu Orang Meninggal
Live Streaming Gratis Piala Dunia 2022 Wales vs Iran Hari Ini 17.00 WIB
Live Streaming Gratis Piala Dunia 2022 Qatar vs Senegal Hari Ini 20.00 WIB
Danau Terbesar di El Salvador Dipenuhi Sampah Sebabkan Ekosistem Perairan Sekitar Terganggu
Studi UNICEF: Pasien Kasus Kolera di Haiti 40 Persennya adalah Anak-anak