AYOCIREBON.COM -- Penduduk Beijing menyambut baik penghapusan stan pengujian Covid-19, Sabtu 3 Desember 2022.
Melansir Reuters, Pemerintah Kota Shenzhen mengatakan sudah tidak mewajibkan masyarakat menunjukkan hasil tes ketika bepergian karena pemerintah mengambil langkah cepat demi dapat melonggarkan pembatasan pandemi Covid di China.
Meskipun kasus harian mendekati titik tertinggi sepanjang sejarah, beberapa kota mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan persyaratan pengujian Covid-19 dan aturan karantinanya.
Baca Juga: Gempa Bumi Garut 6,4 Magnitudo Hari Ini 3 Desember 2022 Terasa di Banten hingga Yogyakarta
Hal ini lantaran China berupaya membuat kebijakan nol-Covid-nya lebih diutamakan di tengah perlambatan ekonomi yang tajam dan rasa frustrasi publik yang memuncak.
Kota Shenzhen bagian selatan mengumumkan tidak lagi mengharuskan orang menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif untuk menggunakan transportasi umum atau memasuki taman, Kota Chengdu dan Tianjin pun mengikuti langkah serupa.
Banyak stan pengujian di Ibukota China Beijing juga telah ditutup karena kota berhenti menuntut hasil tes negatif sebagai syarat untuk memasuki tempat-tempat seperti supermarket.
Mulai hari Senin mendatang, kereta bawah tanah bersiap melakukan langkah tersebut. Namun, banyak tempat lain termasuk kantor masih membutuhkan pengujian hasil tes negatif sebagai syarat masuknya.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Diduga akan Lebih Mematikan Bila Semua Negara Menurunkan Kewaspadaannya
China telah menjadi outlier global dengan pendekatan tanpa toleransi terhadap Covid-19 yang membuatnya memberlakukan lockdown dan sering melakukan pengujian.
Langkah ini diperlukan agar dapat menyelamatkan banyak nyawa dan menghindari kewalahan sistem perawatan kesehatan.
Reaksi awal yang diterapkan pemerintah China atas langkah-langkah yang mulai diterapkan bulan lalu menimbulkan kebingungan dan lockdown yang lebih ketat karena kota-kota berebut untuk membatasi peningkatan kasus.
Kemudian kebakaran apartemen bulan lalu di ujung barat Kota Urumqi memicu lusinan protes terhadap pembatasan Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya di China sejak Presiden Xi Jinping berkuasa pada tahun 2012.
Baca Juga: Gempa Bumi di Garut Jawa Barat 6,4 Magnitudo, BMKG: Adanya Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Artikel Terkait
Diduga Berisiko Akan Keamanan Nasional, Amerika Serikat Melarang Penjualan Peralatan ZTE dari Huawei
Pakar PBB: Taliban Lakukan Kejahatan Kemanusiaan Terhadap Wanita dan Anak Perempuan Afghanistan
Benarkah Apple Membeli Manchester United Senilai Rp 109 Triliun? Cek Faktanya
Alasan WHO Gunakan Istilah Baru ‘Mpox’ untuk Gantikan Nama Penyakit Cacar Monyet
Pemerintah China Lakukan Investigasi Terkait Protes Lockdown Akhir Pekan Lalu
Gunung Berapi Mauna Loa Hawaii Meletus Pertama Kali Sejak 40 Tahun Tidak Aktif
Sejumlah Negara Buat Perjanjian Polusi Plastik Global, Sebagai Upaya Mengurangi Sampah Plastik di Dunia
Tragis, Jerman Tersingkir dari Piala Dunia, Jepang dan Spanyol Lolos
Varian Baru Covid-19 Diduga akan Lebih Mematikan Bila Semua Negara Menurunkan Kewaspadaannya
Live Streaming Gratis Piala Dunia 2022 Malam Ini Belanda vs Amerika Serikat di Babak 16 Besar