AYOCIREBON.COM— pria kulit hitam, Tyre Nichols berusia 29 tahun terbunuh di Amerika Serikat, tepatnya di Kota Memphis pada Sabtu (7/1/2023).
Tyre Nichols dibunuh oleh lima polisi di Amerika Serikat.
Kelima polisi tersebut dan juga korban merupakan kulit hitam, mereka melakukan kekerasan dengan Tyre yang sebelumnya berkonflik.
Pemerintah Kota Memphis telah merilis video kekerasan Tyre Nichols oleh kelima petugas polisi. Rekaman video diambil dari kamera dashboard dan tubuh polisi.
Rekaman tersebut diposting di situs Vimeo kota sehari setelah mereka didakwai melakukan pembunuhan tingkat dua, penyerangan, penindasan, kekerasan, dan pelanggaran resmi.
Baca Juga: Keindahan Pantai Karang Hawu Sukabumi, Pesona Keindahan Alam yang Cocok Dikunjungi Saat Weekend
Nama-nama polisi tersebut di antaranya Tadarrius Bean, Demetrius Haley, Desmond Mills Jr, Emmith Martin III, Justin Smith. Mereka diberhentikan dari jabatan setelah penyelidikan wawancara karena telah melanggar kebijakan dan penggunaan kekuatan berlebihan.
Dilansir Aljazeera.com, rekaman tersebut menunjukkan petugas polisi menyeret Nichols kursi kemudinya. Nichols yang seorang pekerja FedEx itu dipukuli selama tiga menit dan disamakan dengan kasus pemukulan oleh polisi pad tahun 1991 terhadap pengendara Los Angeles, Rodney King.
Salah satu klip video menunjukkan polisi memerintahkan Nichols untuk berbaring, lalu ia disemprotkan gas merica di wajahnya. Sebelum itu mereka sempat konflik, Nichols bergulat dengan polisi di trotoar setelah itu berbaring.
Nichols beberapa kali disiksa walaupun Nichols telah tiarap. “kalian benar-benar melakukan banyak hal sekarang, ‘aku hanya mencoba untuk pulang.” Kata Nichols dalam rekaman video. Kamera sempat kabur beberapa saat, setelah itu Nichols terlihat berlari saat salah satu petugas menembakkan taser padanya, kemudian petugas Kembali mengejar.
Nichols setelah pemukulan, bersandar di mobil lalu merosot ke jalan, sementara petugas terlihat mondar- mandir. Ia sempat dirawat di rumah sakit, tetapi tidak tertolong karena luka-luka yang dialaminya, Nichols meninggalkan setelah 3 hari dirawat.
Ayah dari anak berusia 4 tahun itu menjadi figure berikutnya dari Gerakan anti rasial di AS. Kematian Nichols mengingatkan pada tragedi George Floyd pada tahun 2020, ia meninggal setelah petugas polisi belutut di lehernya selama Sembilan menit di kota Minneapolis, Minnesota.
Presiden AS, memberikan respon terhadap kejadian tersebut. Ia merasa marah dan sedih karena kematian Nichols harus terjadi. “Seperti kebanyakan orang, saya merasa marah dan sedih melihat video mengerikan dari pemukulan yang mengakibatkan kematian Tyre Nichols.” Kata Biden.
Artikel Terkait
China Tuding Amerika Serikat Dalang Rusaknya Hubungan Iklim: Harus Tanggung Jawab
Daftar Pemain Grup B di Piala Dunia 2022, Amerika Serikat Kontra Wales
Wabah Flu Burung Memusnahkan 50,54 Juta Unggas di Amerika Serikat
Diduga Berisiko Akan Keamanan Nasional, Amerika Serikat Melarang Penjualan Peralatan ZTE dari Huawei
Live Streaming Gratis Piala Dunia 2022 Malam Ini Belanda vs Amerika Serikat di Babak 16 Besar
Amerika Serikat Cabut Darurat Cacar Monyet Alias Mpox