Maka seorang mukmin akan mengatakan: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, maka dikatakan padanya: Lihatlah tempat dudukmu di neraka, Allah telah tukarkan untukmu tempat duduk di surga,”
Rasulullah bersabda: “maka ia pun melihat dua tempat tersebut kedua-duanya. Sedangkan orang kafir atau munafik dikatakan kepadanya: Apa yang dulu engkau katakan tentang lelaki ini?
Maka, ia menjawab: Aku tidak tahu, dulu aku berkata tentangnya seperti apa yang dikatakan oleh orang-orang. Maka dikatakan kepadanya: Engkau tidak tahu kebenaran dan tidak mengatakan jawaban yang benar.
Kemudian orang kafir atau munafik tersebut dipukul dengan pukulan yang keras di tengkuknya, sehingga ia menjerit dengan jeritan yang keras yang didengar oleh semua yang ada di dekatnya kecuali manusia dan jin.” (HR al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan lainnya dengan yang hampir sama)
Baca Juga: Arti Marhaban Ya Ramadhan yang Sering Diucapkan Ketika Bulan Puasa
Saudara-saudaraku, Beriman kepada pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir adalah wajib bagi setiap mukallaf (orang yang baligh dan berakal).
Pertanyaan ini diberlakukan kepada orang mukmin dan kafir di antara umat ini, yakni umat yang diutus kepada mereka Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Seorang mukmin yang sempurna imannya tidak akan terkejut, takut ataupun terganggu dengan pertanyaan Munkar dan Nakir.
Karena Allah menetapkan dan menguatkan hatinya sehingga tidak merasakan takut melihat penampilan keduanya yang menakutkan.
Sebab dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Munkar dan Nakir berwarna hitam kebiru-biruan, bermata merah seperti panci-panci tembaga yang besar, memiliki taring-taring seperti tanduk-tanduk sapi.
Keduanya datang membelah bumi dengan gigi-gigi taringnya dan dengan suara seperti halilintar sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari.
Meski begitu, seorang mukmin yang sempurna imannya gembira dengan melihat Munkar dan Nakir, karena ia tahu bahwa ia akan selamat.
Sedangkan orang munafik atau kafir, maka ia akan merasa ketakutan dan menggigil karena sangat takut kepada Munkar dan Nakir sehingga keluar dari lidahnya perkataan yang tidak ingin dia katakan.
Dia mengatakan: “Aku tidak tahu, dulu aku ikut-ikutan mengatakan apa yang dikatakan oleh orang-orang”. Maka Munkar dan Nakir berkata kepadanya: Engkau tidak mengetahui kebenaran dan tidak memberikan jawaban yang benar.
Baca Juga: Pengertian Hilal yang Jadi Tanda 1 Ramadhan 1443 H
Kalimat ini dikatakan untuk menghardik seseorang. Kemudian Munkar dan Nakir memukul orang kafir atau munafik tersebut dengan sebuah palu.
Artikel Terkait
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Menghidupkan Spirit Ramadhan Sepanjang Masa
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Lima Harapan Pegiat Ramadhan
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Lima Keistimewaan bagi Umat Islam di Bulan Ramadhan
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Puasa dan Pesan Tentang Kesederhanaan
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Agama adalah Nasihat
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Jaga Perdamaian di Tengah Perbedaan
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Tiga Amalan Utama pada Malam Nisfu Syaban
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Risalah Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Muhasabah di Bulan Syaban
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Dua Persiapan Menyambut Ramadhan