Munkar dan Nakir memukul kepalanya dengan palu dari besi dengan pukulan yang keras dan karenanya ia menjerit dengan jeritan yang sangat kuat, didengar oleh semua yang ada di dekatnya kecuali manusia dan jin.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur adalah salah satu kekhususan umat Muhammad ini, baik yang mukmin maupun yang kafir.
Akan tetapi dikecualikan dari pertanyaan ini beberapa orang, yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dikarenakan kemuliaan beliau para malaikat tidak menanyainya.
Demikian pula orang yang mati syahid, yakni orang yang meninggal dalam peperangan melawan orang-orang kafir, tidak akan ditanya karena rohnya langsung dibawa naik ke surga.
Demikian pula anak kecil yang meninggal sebelum baligh tidak ditanya, karena ia bukan mukallaf.
Disebutkan dalam sebuah hadits ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir, maka Umar berkata: “Apakah dikembalikan kepada kita akal-akal kita, Ya Rasulallah?” Nabi menjawab:
كَهَيْئَتِكُمُ اليَوْمَ
“Iya, seperti keadaan kalian sekarang.” Jadi keadaan manusia di dalam kubur menyerupai keadaannya di dunia. Ia merasakan kenikmatan dan merasakan sakit. Ini terjadi dengan roh dan jasad.
Hadirin rahimakumullah,
Marilah kita renungkan bersama bahwa dunia ini berjalan ke arah kepunahan dan kesudahan. Kita semuanya akan meninggalkan rumah kita yang di atas tanah dan berpindah ke rumah yang sempit di bawah tanah.
Masing-masing dari kita hanya akan membawa apa yang telah kita perbuat di dunia. Di kubur tidak ada yang menyertai seseorang kecuali amal perbuatannya.
Oleh karenanya, orang yang cerdas adalah yang selalu mengingat kematian dan senantiasa melakukan persiapan untuk kehidupan akhiratnya dengan memperbanyak amal kebaikan.
Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Artikel Terkait
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Menghidupkan Spirit Ramadhan Sepanjang Masa
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Lima Harapan Pegiat Ramadhan
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Lima Keistimewaan bagi Umat Islam di Bulan Ramadhan
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Puasa dan Pesan Tentang Kesederhanaan
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Agama adalah Nasihat
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Jaga Perdamaian di Tengah Perbedaan
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Tiga Amalan Utama pada Malam Nisfu Syaban
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Risalah Keutamaan Malam Nisfu Syaban
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Muhasabah di Bulan Syaban
Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Dua Persiapan Menyambut Ramadhan