Diceritakan di dalam hadis Nabi Muhammad SAW, ketika Nabi SAW dan sahabatnya terus menerus dicaci maki oleh orang-orang kafir Quraisy, bahkan Nabi SAW diancam hendak dibunuh, para sahabat Nabi tidak terima dan ingin membalasnya, tapi Nabi Muhammad SAW justru berpesan supaya bersabar.
لا تتمنوا لقاء العدو، وإذا لقيتموهم فاصبروا
“Janganlah kalian berharap bertemu musuh, jika kalian bertemu dengannya maka bersabarlah.”
Al-Quran turun dalam kondisi masyarakat yang pemarah dan pendendam, karena itu “larangan berbuat sewenang-wenang dan bermusuhan” secara khusus disebutkan di dalam ayat tersebut.
Tujuannya sebagai peringatan supaya dalam bermuamalah atau berhubungan dengan sesama manusia apabila ada masalah maka harus mengedepankan dialog, musyawarah, daripada menyelesaikannya dengan cara-cara kekerasan yang itu dilarang keras oleh agama yang mengajarkan nilai-nilai kasih sayang (rahmatan li al-‘âlamîn).
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ
Jamaah Idul Fitri yang dimuliakan Allah,
Jadi, Islam selain mengakui bahwa manusia berbeda-beda dalam banyak hal, dalam waktu bersamaan Islam juga mewajibkan umatnya untuk selalu menjaga persaudaraan dan melarang keras bermusuhan.
Baca Juga: Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Melepas Kepergian Ramadhan
Pada hari ini kita merayakan Idul Fitri yang salah satu tradisinya di kita saling meminta maaf, bermaaf-maafan atau halal bi halal, hal ini menjadi momentum terbaik bagi kita untuk merajut kembali ukhuwwah basyariyah (persaudaraan antarumat manusia) dan ukhuwwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa setanah air) atas salah atau khilaf yang barangkali pernah kita lakukan kepada keluarga, orang tua, tetangga, teman dan yang lainnya.
Dalam kitab-kitab fiqih dijelaskan bahwa berbuat salah kepada Allah atau melanggar hak Allah (huqûqullah) cara menghapusnya cukup dengan bertobat, yakni meninggalkan kesalahannya dan meminta ampunan kepadanya.
Tapi berbuat salah kepada manusia atau melanggar hak-hak manusia (huqûq al-âdamî) maka seseorang harus meminta ridla dan memohon maaf kepadanya secara langsung.
Jika kesalahan itu berkaitan dengan materi, misalkan pernah mengambil harta bendanya tanpa seizin pemiliknya maka harta benda itu harus dikembalikan dan meminta maaf kepadanya.
Hari raya Idul Fitri ini mari kita jadikan sebagai permulaan untuk tetap meningkatkan ibadah sebagaimana yang kita lakukan pada bulan Ramadhan, sekaligus menghentikan perbuatan dosa dan salah, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia, baik yang seagama maupun yang berbeda, yang sepaham maupun yang berlainan. Perbedaan adalah takdir Allah dan menjaganya dengan tetap bersaudara adalah perintah agama.
Baca Juga: Materi Khutbah Jumat Singkat Padat: Jangan Sia-siakan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Demikian khutbah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Artikel Terkait
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Singkat Tentang Idul Fitri dan Semangat Ukhuwah Wathaniyah
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Singkat Tentang Menuntaskan Urusan Hak Sesama Manusia
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Singkat Tentang Momentum Menebar Islam Rahmatan lil Alamin
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah: Memperkokoh Solidaritas Kemanusiaan di Tengah Pandemi
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Singkat Tentang Pembentukan Jati Diri Pasca Ramadhan
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Singkat Tentang 2 Pesan Ramadhan untuk Kita
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Singkat Tentang Idul Fitri dan Dosa Jariyah Digital
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Singkat Tentang Saling Memaafkan dan Peduli dalam Kesulitan
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Singkat Tentang Cara Orang Cerdas Berhari Raya
Teks Ceramah dan Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Singkat Tentang Menjadi Hamba yang Bersyukur