Contoh Khutbah Idul Adha Tentang Nilai-Nilai Pendidikan dalam Peristiwa Kurban

- Selasa, 14 Juni 2022 | 10:19 WIB
Contoh Khutbah Idul Adha Tentang Nilai-Nilai Pendidikan dalam Peristiwa Kurban (Pixabay/suhailsuri)
Contoh Khutbah Idul Adha Tentang Nilai-Nilai Pendidikan dalam Peristiwa Kurban (Pixabay/suhailsuri)

“Maka pikirkanlah apa pendapatmu?”

Ayat ini telah mengajarkan kepada kita apabila dalam menentukan keputusan penting yang berkaitan dengan buah hati, kita juga memberikan peluang kepadanya untuk berpendapat.

Ketika sang ayah memberikan pertanyaan tersebut, maka Ismail ‘alaihissalam menjawabnya dengan penuh kepastian.

قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Lengkap dengan Doanya Tentang Lima Cara Agar Doa Mustajab PDF

“Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Hadirin yang Dimuliakan oleh Allah…
Dialog antara ayah dengan anak telah diabadikan oleh Allah dalam Surat As-Shaffat.

Dalam metode pendidikan, pola semacam ini disebut metode hiwari alias dialog. Nabi Ibrahim tidak langsung menyuruh Ismail 'alahissalam menuruti keinginannya agar mau disembelih.

Melainkan, menanyakan kepadanya terlebih dulu. Meminta pendapatnya. Menguji respon dan reaksinya. Hal ini sesuai dengan fitrah psikologis, bahwa remaja bisa dimintai pendapat melalui cara dialog untuk mengembangkan nalarnya.

Dan, Ismail ‘alaihissalam menjawab dengan pasti dan percaya diri serta berharap dirinya menjadi bagian orang-orang yang bersabar (minas shabirin).

Poin ketigadalam peristiwa ini adalah pendidikan ketauhidan. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘alaihimassalam kompak menjalani perintah Allah.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Lengkap dengan Doanya Tentang Mengomati Penyakit Hati Riya PDF

Keduanya berserah diri dan bertawakal menjalani perintah Sang Pencipta, meskipun ketika hendak disembelih, Allah menggantinya dengan hewan sembelihan dari surga.

Pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa ini adalah pentingnya menanamkan ketauhidan kepada keluarga.

Seorang ayah yang memiliki karakter kuat dan ketauhidan yang kokoh akan bisa mendidik anaknya dengan baik dalam hal kecintaan kepada Allah dan mentaati perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya, jika dirinya terlebih dulu memberikan contoh yang konkrit.

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Link PDF Pengumuman OSN SMP 2023 Klik Disini

Selasa, 30 Mei 2023 | 14:23 WIB