AYOCIREBON.COM -- Malam Lailatul Qodar masih menjadi misteri saat ini. Allah SWT hanya menyebutkan ciri-cirinya saja tanpa menjelaskan persisnya kapan malam Lailatul Qodar itu tiba.
Untuk meraih malam Lailatul Qodar, umat Islam berbondong-bondong melakukan itikaf di masjid. Untuk mendapatkan malam Lailatul Qodar diperlukan persiapan.
“Di mana-mana yang namanya mencari itu ya ada persiapannya. Terkadang kita tidak persiapan, tapi merasa mencari. Kalau tidak ada persiapan, namanya menunggu. Bukan mencari,” kata KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) saat berbicara dalam program Narasi yang dipandu Najwa Shihab, dikutip Ayocirebon.com dari NU Online
Teks mengenai Lailatul Qadar, kata Gus Baha, telah disabdakan Rasulullah SAW dalam hadist sahih agar kita mencari.
“Bagi seseorang yang meyakini malam Lailatul Qadar datang di atas tanggal 20, jangan menafikan persiapan sejak 1 Ramadhan atau bahkan mulai Rajab,” terangnya.
Baca Juga: Pahala Ibadah Saat Malam Lailatul Qadar Setara 83 Tahun, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Selain itu, Gus Baha menekankan pentingnya menjaga perbuatan selama Ramadhan. “Rasulullah SAW sering menyontohkan agar jangan membicarakan orang lain, jangan melakukan perbuatan dosa saat Ramadhan. Akan sia-sia pahala itu karena diambil orang yang kita bicarakan,” ungkapnya.
Menurut Gus Baha, perlu perhitungan-perhitungan hukum yang matang. “Apa artinya Ramadhan jika memakan riba atau hal haram, kemudian membicarakan orang lain,” tuturnya.
Ulama asal Rembang itu menambahkan, hukum-hukum tentang puasa, selain hukum dasar fikih yaitu tidak melakukan sesuatu yang membatalkan puasa, juga harus memakai hukum ilmu tasawuf.
“Seperti menjauhi riba, ghibah, dan namimah. Caranya agar bisa husnudzan kepada orang lain adalah melihat semuanya berdasarkan takdir Allah. Kita baik, tapi juga bisa buruk. Nah, yang sekarang buruk bisa jadi suatu saat jadi baik,” jelasnya.
Baca Juga: Kapan Malam Lailatul Qadar? Ini Daftar tanggal Ganjil 10 Hari Terakhir Ramadhan
Gus Baha menegaskan, manusia tidak diutus Allah SWT untuk meneliti orang lain. Dengan mental demikian, di bulan Ramadhan kita lebih fokus mencari ridha Allah SWT dan mendoakan orang mukmin semuanya. “Itu persiapan penting dalam mencari Lailatul Qadar,” tandasnya.
Tamu Agung
Dalam kesempatan yang sama, Prof M Quraish Shihab juga berbicara tentang Lailatul Qadar. Menurut dia, Lailatul Qadar adalah tamu agung yang tidak akan berkunjung kepada seseorang yang tidak diyakini bisa menyambutnya dengan baik.
“Orang yang dikunjungi Lailatul Qadar adalah orang yang siap untuk dikunjungi. Persiapan itu selama ini terkadang terlambat,” ungkap Prof Quraish.
Penulis Tafsir Al-Misbah itu mengungkapkan, semestinya sebelum malam 27 Ramadhan sudah ada persiapan. “Ada ungkapan bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban itu menyiram, Ramadhan saatnya memanen. Jadi harus menyiapkan sejak awal,” tandasnya.
Artikel Terkait
Begini Cara Meraih Malam 1.000 Bulan Lailatul Qodar Kata Utadz Adi Hidayat
3 Fase Turunnya Al Qur'an Menurut Buya Yahya, Tak Hanya Saat Malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar
Kapan Malam Lailatul Qadar? Simak Ciri-ciri Datangnya Malam 1000 Bulan
Bacaan Doa yang Dianjurkan Dibaca pada Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Tulisan Arab dan Latinnya
Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar sesuai Anjuran Rasulullah, untuk Memohon Ampun pada Allah SWT
Materi Kultum Ramadhan Singkat 2023: Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar
Materi Kultum Ramadhan dan Kuliah Subuh Singkat: Malam Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan
Kapan Malam Lailatul Qadar? Ini Daftar tanggal Ganjil 10 Hari Terakhir Ramadhan
Pahala Ibadah Saat Malam Lailatul Qadar Setara 83 Tahun, Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Bacaan Doa Puasa Hari Ke 21 dan Ke 22 Lengkap dengan Doa Malam Lailatul Qadar