Jangan Diucap Sembarangan, Kalimat 'Rezeki Anak Soleh' Dinilai sebagai Tipu Daya Setan Lho

- Selasa, 16 Mei 2023 | 11:20 WIB
Ilustrasi ucapan rezeki anak soleh. (Erika Lia L/PicsArt)
Ilustrasi ucapan rezeki anak soleh. (Erika Lia L/PicsArt)

AYOCIREBON.COM- Kalimat "rezeki anak soleh" kerap terdengar ketika seseorang beroleh kenikmatan, hadiah, rezeki, atau hal lain yang bersifat menyenangkan. Sebenarnya, bagaimana Islam memandang kalimat ini, bolehkah diucapkan ?

Sebagian orang tak jarang mengucapkan kalimat 'rezeki anak soleh' dengan balutan candaan untuk menggambarkan kegembiraan yang muncul setelah beroleh sesuatu yang menyenangkan hati.

Namun rupanya, kalimat 'rezeki anak soleh' tidak boleh diucapkan sembarangan lho. Apa pasal ? Simak penjelasannya di sini.

Baca Juga: Jangan Diucap Sembarangan, Ini Kisah Kelam di Balik Panggilan Populer Khas Cirebon

Ustadz Rian Abu Rabbany yang disitat Ayocirebon dari laman Kajian Sunnah Bandung dengan perubahan seperlunya mengungkapkan, bersyukur kepada Allah SWT adalah hal pertama yang seharusnya dilakukan muslim kala beroleh nikmat.

"Sebisa mungkin hindari perbuatan yang menyandarkan nikmat itu pada selain Nya karena dikhawatirkan terjatuh ke dalam kesyirikan atau kesombongan," ujarnya.

Ucapan 'rezeki anak soleh' yang latah diucapkan sebagian orang, lanjutnya, dianggap sebagai bentuk penyucian diri sendiri yang merupakan tipu daya setan.

Kalimat itu menunjukkan seolah nikmat yang diraih karena kesolehan diri sendiri.

Nah, perbuatan ini dilarang oleh Allah SWT sebagaimana firman Nya :

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

"Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa" (QS. An Najm : 32)

Baca Juga: Tertidur sampai Matahari Terbit, Bolehkah Tetap Salat Subuh ? Simak Penjelasannya DI SINI

Sang ustad menjelaskan, batasan soleh adalah Al Quran dan as Sunnah.

"Sebelum 'membanggakan diri' dengan kesolehan, hendaknya kita teladani sikap sahabat terbaik Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallaahu 'anhu ketika mendapatkan pujian," tuturnya.

Halaman:

Editor: Erika Lia L

Tags

Artikel Terkait

Terkini