AYOCIREBON.COM-- Bagaimana cara mengurus jenazah yang masih janin, korban kecelakaan, jenazah terbakar dan ihram? Ada ketentuan khusus dalam mengurus jenazah tersebut dibandingkan orang yang meninggal karena sakit atau meninggal normal.
Simak enjelasannya dilansir dari NU Online berikut ini
Ada empat kwajiban atau fardu bagi kita yang masih hidup terhadap orang yang sudah meninggal, yakni memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan.
Namun, dalam praktiknya ada beberapa ketentuan khusus dalam mengurus jenazah tertentu, seperti jenazah janin keguguran, jenazah orang yang kecelakaan, jenazah orang yang ihram, dan jenazah orang yang gugur syahid
Jenazah Janin
Berbeda dengan mengurus jenazah orang dewasa, mengurus jenazah janin terdapat sejumlah ketentuan, sebagaimana disebutkan oleh Syekh Zainuddin al-Malaibari dalam kitabnya, Fath al-Mu‘in:
ووري أي ستر بخرقة سقط ودفن وجوبا كطفل كافر نطق بالشهادتين. ولا يجب غسلهما بل يجوز. وخرج بالسقط العلقة والمضغة فيدفنان ندبا من غير ستر ولو انفصل بعد أربعة أشهر غسل وكفن ودفن وجوبا. فإن اختلج أو استهل بعد انفصاله صلي عليه وجوبا.
Artinya, “Dan harus dibungkus—maksudnya ditutup—dengan kain serta wajib dikubur mayat janin yang lahir keguguran. Sama halnya dengan mayat anak kecil kafir yang mengucap dua kalimat syahadat.
Namun, mayat janin keguguran dan anak kecil kafir itu tidak wajib dimandikan, hanya saja boleh jika mau dimandikan.
Dikecualikan dari janin yang keguguran adalah gumpalan darah atau gumpalan daging (calon janin) yang keguguran.
Maka keduanya sunah dikuburkan tanpa harus dibungkus. Namun, bila janin yang keguguran itu telah berusia empat bulan, maka ia wajib dimandikan, dikafani, dan dikebumikan.
Berbeda halnya jika setelah keluar sang janin bergerak atau bersuara, maka ia wajib dishalatkan (selain dimandikan, dikafani, dan dikebumikan).” (Lihat: Fath al-Mu‘in, Terbitan Dar Ihya al-Kutub al-‘Araiyyah, halaman 46).
Dari petikan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
*Janin yang keguguran dan masih berupa gumpalan darah dan gumpalan daging, sunah dikuburkan, tidak wajib dibungkus, tidak wajib dimandikan, tidak wajib dishalatkan.
Artikel Terkait
Naskah Khutbah Jumat Bahasa Sunda Terbaru 2023: Balesan Keur Jalma Nu Milampah Dzolim
Makna dan Isi yang Tersirat dalam Surat Al Kahfi serta Keutamaannya Dibaca Hari Jumat
Materi Khutbah Jumat 2023 PDF: Memperbanyak Kebaikan di Akhir Bulan Syawal
Bacaan Doa Qunut Versi Panjang dan Pendek, Bisa Dibaca saat Sholat Subuh
4 Versi Doa Iftitah Tulisan Arab Latin dan Artinya, Doa Sunnah yang Dianjurkan Rasulullah
Bacaan Niat Sholat Tahajud, Lengkap dengan Tata Caranya, Wajib Tidur Dulu?
Jangan Dianggap Sepele! Jika Orang Alami Ini Bisa Jadi Pertanda Ia akan Dijemput Malaikat Maut
Apakah Boleh Puasa Ayyamul Bidh Hanya 1 atau 2 Hari Saja? Simak Penjelasannya
Naskah Khutbah Jumat PDF 26 Mei 2023 Tentang Pertanggungjawaban Hari Kiamat
Materi Khutbah Jumat Singkat PDF Terbaru: Cara Istiqomah dalam Kebaikan