AYOCIREBON.COM- Di Jawa Tengah terdapat salah satu kabupaten yang memiliki kilas balik dari perjuangan seorang tokoh perempuan yakni R.A Kartini dan Ratu Kalinyamat.
Jepara menjadi rekam jejak yang kuat dalam perjalanan sejarah Nusantara, terutama melibatkan sosok perempuan.
Ketika masa periode Hindu-Buddha populer dengan Ratu Sima, pada masa peralihan dari Kerajaan Majapahit ke Kesultanan Demak ada seorang pejuang perempuan bernama Ratu Kalinyamat dan di masa kolonial ada pejuang perempuan bernama Raden Ajeng Kartini.
Banyak catatan yang harus dicari guna kepentingan khazanah ilmu pengetahuan tentang gerakan perempuan di Indonesia dari masa ke masa.
Seperti sosok pejuang dari Jepara bernama Ratu Kalinyamat. Perjuangan dan pergerakan beliau tertulis dalam naskah-naskah tradisional maupun catatan dari kolonial penjajah yang pernah singgah di Nusantara.
Menurut Theodoor Pigeaud dalam naskah Jawa yang ada di Belanda, terdapat mitologi Jawa yang menjelaskan tentang “ratu penguasa lautan” yang asalnya dari tradisi pesisir Utara Jawa.
Jepara memiliki tradisi yang kuat dalam hal pelestarian peradaban lamanya. Diantaranya, terdapat bukti dalam bentuk inskrip yang ditemukan pada pemakaman tua Mantingan yang letaknya berada di sebelah selatan Jepara.
Dalam inskrip yang ditemukan itu terdapat tahun saka jawa yang identik digunakan oleh peradaban Jawa sebelum Islam.
Ratu Kalinyamat merupakan seorang pemimpin di wilayah Jepara pada tahun 1549-1579, dimana pada saat itu wilayah Jepara masih bagian dari Kesultanan Demak.
Ratu Kalinyamat yang memiliki nama asli Retna Kencana adalah anak dari sultan Demak yakni Sultan Trenggana. Nama populernya Kalinyamat diambil dari letak daerah istinanya yang berada di Kalinyamat.
Ratu Kalinyamat adalah pendobrak pada masa itu karena posisi perempuan yang jarang sekali menjadi seorang pemimpin.
Ratu Kalinyamat mulai memimpin wilayah Jepara pada tanggal 10 April 1549 yang mana saat ini menjadi hari jadi Kabupaten Jepara.
Pada saat kepemimpinan beliau, para penjajah sangat segan dengan kepemimpinan Ratu Kalinyamat. Sehingga beliau dijuluki oleh orang-orang portugis sebagai “Rainha de Jepara, senhora pedorosa e rica, de kranige Dame” yang artinya “Ratu Jepara, Wanita yang kuat dan kaya raya, perempuan yang berani”.
Julukan yang diberikan oleh Ratu Kalinyamat karena beliau adalah seseorang yang benar-benar diperhitungkan pada saat itu termasuk oleh orang-orang portugis.
Artikel Terkait
Raffi Ahmad Dikritik Habis-Habisan! Gara-gara Unggah Foto Baim Wong dan Marshanda yang Ini
2PM Akan Comeback dengan 6 Personel, Siap Sapa Penggemar dengan Adakan Konser!
Segera Tayang Sinetron Terbaru SCTV 'Di Antara Dua Suami', Dibintangi Anggika Bolsterli dan Rangga Azof
Jadwal Thailand Masters 2023 Hari Ini, 2 Februari 2023: Dejan/Gloria Lawan Wakil Tuan Rumah
8 Persitiwa Penting di Bulan Rajab Selain Isra Mi'raj Lengkap dengan Aman Bulan Rajab
Bank BJB Salurkan Kredit Mesra di Medan, Bukti Dukung Kemajuan UMKM Nasional
Link Live Streaming 16 Besar Thailand Masters 2023, Sebanyak 13 Wakil Indonesia Bermain Hari Ini
Jadwal dan Niat Puasa Ayyamul Bidh Februari 2023 di Bulan Rajab
Petani di Kabupaten Cirebon Ini Modaljya Ludes usai Gagal Tandur hingga Tiga Kali
Sinopsis Rindu Bukan Rindu Episode 5 Sore Ini, 2 Februari 2023: Nancy Buat Hidup Keluarga Rindu Tak Tenang