Pada 20 Desember 2021 lalu, ASTRA Tol Cipali beserta Kementerian PUPR dan Pemprov Jabar meresmikan pembukaan Jalan Tol Akses BIJB Kertajati yang merupakan bagian dari Tol Cipali. Tol itu memiliki jalan sepanjang 3,7 km, memiliki 4 lajur untuk 2 arah.
Di bagian interchange jalan tol, terdapat ikon tugu angklung dan terasering yang berdiri kokoh sebagai landmark. Angklung adalah alat musik khas Jabar ,sementara terasering adalah ciri khas pertanian. DI Majalengka, lokasi BIJB Kertajati bertempat, ada terasering yang sangat dikenal luas, yakni Terasering Panyaweuyan.
Tugu yang dibangun ASTRA Tol Cipali ini merupakan perlambang ciri khas, sekaligus kebanggan bagi warga Jabar, khususnya Majalengka. Ia akan menjadi semacam monumen penyambutan khusus bagi para tamu yang datang dan pergi dari Bandara Kertajati, sebuah Melodi Panarima yang hendak menyambut kedatangan dan mengiringi perjalanan.
Pembangunan jalan tol Akses BIJB Kertajati merupakan bagian dari upaya ASTRA Infra untuk tetap memberikan kontribusi positif bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia, walaupun di tengah situasi pandemi Covid-19.
Walau 'cuma' sepanjang 3,7 km, akses jalan tol menuju bandara ini tak bisa disepelekan. Ia bakal menjadi pintu keluar-masuk utama para penumpang pesawat yang hendak terbang atau baru pulang. Nantinya ruas jalan ini akan disambung dengan Tol Cisumdawu.
"Jalan Tol Akses BIJB Kertajati ini merupakan pengembangan dari Tol Cikopo-Palimanan yang terkoneksi dimulai dari Kilometer 158+700 dan juga terkoneksi dengan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) yang menghubungkan Kota Bandung dan wilayah sekitarnya," kata Group CEO ASTRA Infra, Djap Tet Fa, saat peresmian tol.
Bila sudah terhubung dengan Cisumdawu, jarak dan waktu perjalanan menuju BIJB Kertajati dari wilayah Bandung diproyeksi bisa ditempuh dalam waktu 1 jam saja.
Kehadiran tol anyar ini juga kongruen dengan visi ASTRA Tol Cipali dalam mendukung laju pertumbuhan ekonomi di Jabar, terutama dalam menopang eksistensi Rebana Metropolitan yang bakal menjadi pusat pertumbuhan baru sekaligus memperluas dampak positif bagi masyarakat.
"Kehadiran jalan tol ini tentunya merupakan bagian dari konektivitas jalan tol yang memegang peranan penting dalam mobilitas masyarakat dan mendukung program Rebana Metropolitan yang diproyeksikan sebagai kawasan ekonomi strategis yang akan menjadi masa depan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sehingga akan memberikan dampak perekonomian yang positif bagi masyarakat daerah sekitar," kata Djap Tet Fa.
Saat ini, ikhtiar menggenjot pertumbuhan ekonomi itu terus dilakoni dengan langkah-langkah pengendalian dampak wabah dan pembangunan infrastruktur yang tak mengenal hari libur. Semua menyingsingkan lengan baju, untuk menjemput mimpi kesejahteraan yang melesat di darat via Cipali, sebelum kemudian terbang ke angkasa dari Kertajati.
Artikel Terkait
Gubernur Jabar Dorong Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana Metropolitan
Rekomendasi Wisata Cirebon: Curug Cigetruk, Pesona Tersembunyi di Perbukitan
Metropolitan Rebana Didesain Jadi Tempat Investasi Terbaik di ASEAN
Tol Cipali Beroperasi Normal selama PPKM Darurat
Penyekatan Kendaraan di Tol Cipali, Antisipasi Penyebaran Covid 19 dan Pengungsi Afganistan
5 Tempat Wisata Cirebon Paling Popular, Wajib di Kunjungi Saat Menyambangi Kota Udang
Ridwan Kamil Prediksi Kawasan Rebana Metropolitan Ciptakan 4 Juta Lapangan Kerja
25 Tempat Wisata Cirebon Terbaru dan Paling Favorit
Disdik Jabar Dorong SMKN 1 Mundu Cirebon Menunjang Potensi Segitiga Rebana
bank bjb Raih Indonesia Best BUMD Awards 2022