AYOCIREBON.COM - Kementerian Agama (Kemenag) diminta bekukan izin Ponpes Shiddiqiyyah Ploso buntut melindungi Putra Kiai Jombang yang jadi Tersangka Pencabulan.
Dilansir dari Suara.com, anggota DPR Fraksi PKB, Luqman Hakim meminta Kemenag mengevaluasi pendidikan di Ponpes Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, Jawa Timur. Dia juga tegas meminta Kemenag membekukan izin ponpes.
Baca Juga: Survei SMRC: Orang Indonesia Keberatan Berdampingan dengan Penganut Yahudi
Permintaan diajukan merespons langkah Ponpes yang melibatkan santri untuk menghalang upaya aparat mencokok Moch Subchi Al Tsani (MSAT), tersangka pencabulanterhadap santri. MSAT diketahui merupakan anak kiai Jombang pengasuh ponpes.
"Meminta kepada Kementerian Agama agar melakukan evaluasi secara serius proses pendidikan yang berlangsung di Ponpes Shiddiqiyyah Ploso Jombang. Apabila terdapat praktik yang menyimpang maka saya minta Kementerian Agama tidak ragu untuk membekukan izin pesantren ini," kata Luqman kepada wartawan, Kamis, 7 Juni 2022.
Tindakan Ponpes Shiddiqiyyah yang mengerahkan santri di bawah umur untuk menghalangi upaya polisi disayangkan Luqman. Menjadikan ponpes sebagai tameng untuk melindungi tersangka pelaku pelecehan seksual hanya akan memperburuk situasi dan merugikan nama baik pesantren secara umum, bukan hanya Ponpes Shiddiqiyyah Ploso.
Baca Juga: Upaya Jemput Paksa Putra Kiai Jombang DPO Tersangka Pencabulan Diwarnai Perlawanan
"Melibatkan santri untuk menghalang-halangi penegakan hukum, merupakan praktik buruk yang dapat merusak mental dan keyakinan agama para santri pada masa mendatang. Tentu hal ini bertentangan dengan tujuan pendidikan di semua pesantren yang ingin melestarikan ajaran Islam dan mencetak calon-calon pemimpin Islam di masyarakat," tutur Luqman.
Terpisah, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto bahkan menyarankan para orang tua menarik anak-anaknya dari Ponpes Shiddiqiyyah Ploso.
Baca Juga: Profil Moch Subchi Azal Tsani Alias MSAT, Putra Kiai Jombang yang Tersandung Kasus Pencabulan
“Dukungan masyarakat sangat diharapkan untuk menuntaskan masalah tersebut misal semua orang tua murid yang ada di Ponpes tersebut menarik semua putra-putrinya untuk pindah ke Ponpes yang lebih aman dari kemungkinan menjadi korban kekerasan seksual,” kata dia, Kamis, 7 Juli 2022.
Artikel Terkait
Insiden Penyerangan Kiai di Indramayu, Warga NU Diimbau Tenang
Penyerangan Kiai di Indramayu, Wagub Jabar Ibaratkan Kiai Barang Langka hingga Singgung Prinsip Fisabilillah
Menghadap Kiai Langitan, Puan Dapat Julukan ini
Kronologi Kasus Pencabulan Putra Kiai Jombang: Dilaporkan Sejak 2019, Gagal Ditangkap Berkali-kali
Dentuman Tembakan Iringi Penyergapan Putra Kiai Jombang DPO Tersangka Pencabulan
Kronologi Kasus Putra Kiai Ploso Jombang, Tersangka MSAT Lihai Bersiasat saat Disergap
Penjemputan Paksa Putra Kiai Jombang DPO Tersangka Pencabulan Berujung Bentrok Aparat dengan Masa Pesantren
Penangkapan MSAT Kasus Anak Kiai Jombang Dihadang Puluhan Santri Ponpes Shiddiqiyyah
Profil Moch Subchi Azal Tsani Alias MSAT, Putra Kiai Jombang yang Tersandung Kasus Pencabulan
Upaya Jemput Paksa Putra Kiai Jombang DPO Tersangka Pencabulan Diwarnai Perlawanan