Biografi Letjen Anumerta S. Parman, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI

- Selasa, 13 September 2022 | 14:54 WIB
Pahlawan Revolusi Letjen Anumerta S. Parman (dok. Kemsos)
Pahlawan Revolusi Letjen Anumerta S. Parman (dok. Kemsos)

AYOCIREBON.COM -- biografi Letjen Anumerta S. Parman tercantum dalam Ensiklopedi Pahlawan Nasional yang tersedia di situs Perpustakaan Terpadu milik Direktorat Jenderal Kebudayaan.

biografi Letjen Anumerta S. Parman ini ditulis oleh Julinar Said dan Triana Wulandari. Serta disunting oleh Sri Sutjiatiningsih.

Letjen Anumerta Siswondo Parman merupakan salah satu korban dari kekejian peristiwa G30S PKI di tahun 1965.

Itu sebabnya Letjen Anumerta S. Parman diberi gelar kepahlawanan sebagai Pahlawan Revolusi berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indoensia No. III/Koti/Tahun 1965 pada 5 Oktober 1965.

Baca Juga: Buya Yahya Ungkap Cara Perbaiki Rezeki Seret, Sifat Dermawan jadi Kuncinya

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau yang juga dikenal sebagai G30S PKI sangat membekas dalam sejarah di Indonesia.

Peristiwa G30S PKI ini merupakan konfik di Indonesia yang berkaitan dengan ideologi di mana dalam kejadian ini memakan tujuh korban di Angkatan Darat (AD).

Korban pada Gerakan 30 September 1965 yakni enam jendral dan satu perwira TNI AD yang ditemukan dengan mengenaskan di dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya.

Adapun biografi S. Parman, salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia melansir dari Ayoindonesia.com --jejaring Ayocirebon.com adalah sebagai berikut. 

Baca Juga: Profil Yusten Kasmetan, Peserta Indonesia's Got Talent Asal Kupang NTT Bisa Ciptakan Lagu Spontan

S. Parman lahir pada 4 Agustus 1918 d1 Wonosobo, Jawa Tengah. Pada masa pendudukan Jepang, ia bekerja pada Jawatan Kenpeitai. Ia juga pernah ditangkap karena dicurigai Jepang, tetapi kemudian dilepas kembali.

S. Parman pernah pula dikirim ke Jepang untuk memperdalam ilmu intelijen pada Kenpei Kasya Butai. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, ia masuk TKR, kemudian diangkat sebagai Kepala Staf Markas Besar Palisi Tentara di Yogyakarta.

Pada bulan Desember 1949, ia diangkat sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya, kemudian menjadi Kepala Staf G dan mendapat tugas belajar di Military Police School, Amerika Serikat tahun 1951, kembali ke tanah air dengan tugas di Kementerian Pertahanan.

Baca Juga: 15 Situs Download Film Link Terbaru Gratis Online Selain LK21 - Rebahin - Layarkaca21 Ilegal versi Kominfo

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Tags

Artikel Terkait

Terkini