AYOCIREBON.COM -- Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) merupakan salah satu sejarah terpahit bagi negara bangsa Indonesia.
Pasalnya, dalam kejadian tersebut Indonesia harus rela kehilangan enam Jendral dan satu orang perwira terbaik TNI AD dengan tenggat waktu 6 jam dalam satu malam yang diusung oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.
Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia, partai ini mengakomodir adanya kalangan intelektual, buruh hingga petani pada rangkaian Pemilu tahun 1955.
Baca Juga: 7 Teori Dalang dari Peristiwa Gerakan 30 September 1965, G30S PKI Akal-akalan Soeharto?
Sejarah mencatat, PKI di Indonesia berdiri akibat adanya Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) yang merupakan partai kecil berhaluan dasar sosialisme atau kiri.
ISDV sendiri didirikan oleh tokoh asal Belanda bernama Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet atau dikenal dengan Henk Snevliet.
ISDV yang berpahamkan sosialisme pada akhirnya mulai merabah ke partai-partai kecil Indonesia yang pada saat itu hendak memperjuangkan kemerdekaan. Salah satu yang berhasil mereka masuki adalah partai Sarikat Islam (SI).
Baca Juga: Sejarah G30S, Tahun Genting 1965 dan Intrik Politik PKI - TNI - Soekarno
Beberapa tokoh yang berhasil SI yang pada saat itu berperan adalah Semaoen dan Darsono yang akhirnya dirangkul oleh ISDV dan menjadi salah satu tokoh yang berperan pada lahirnya Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalam kutipan buku Tan Malaka yang berjudul Pergulatan Menuju Repoeblik 1897-1925 yang kemudian ditulis oleh Harry A. Poeze, tercatat bahwa saat PKI hendak didirikan, Tan Malaka mengusulkan PKI dengan nama Partai Nasional Revulusioner Indonesia (PNRI), namun hal tersebut tidak disetujui dan ditolak oleh Semaoen.
PKI yang pada saat diilhami oleh ISDV mulai berdiri pada tahun 1920-an dan memutuskan seorang Semaoen menjadi ketua partai dan Darsono menjadi wakilnya.
Baca Juga: Sejarah dan Tradisi Rebo Wekasan, Diperingati Umat Muslim di Indonesia Agar Terhindar dari Penyakit
Dalam kiprahnya di Indonesia, tidak sedikit PKI memberikan peran bagi kelangsungan kemerdekaan. Namun disamping itu terdapat juga beberapa sejarah yang menyebutkan bahwa seringkali PKI juga bersikap keras dan justru membuat pemberontakan.
Salah satu pemberontakan yang terkenal ialah G30SPKI, yang berhasil menewaskan enam jendral dan satu perwira terbaik Indonesia pada tahun 1965.
Artikel Terkait
7 Teori Dalang dari Peristiwa Gerakan 30 September 1965, G30S PKI Akal-akalan Soeharto?
Sejarah G30S, Tahun Genting 1965 dan Intrik Politik PKI - TNI - Soekarno
Biografi Letjen Anumerta S. Parman, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI
Biografi Letjen Anumerta M.T Haryono, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI
Biografi Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI
Biografi Letjen Anumerta Suprapto, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI
Biografi Mayjen Anumerta D.I Panjaitan, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI
Biografi Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI
Biografi Kapten Anumerta Piere Tendean, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI