5 Lokasi G30S PKI, Saksi Bisu Tragedi Kelam Gerakan 30 September 1965

- Jumat, 30 September 2022 | 13:36 WIB
5 Lokasi G30S PKI, Saksi Bisu Tragedi Kelam Gerakan 30 September 1965 (unida.gontor.ac.id)
5 Lokasi G30S PKI, Saksi Bisu Tragedi Kelam Gerakan 30 September 1965 (unida.gontor.ac.id)

Museum yang berada di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat ini sekaligus menjadi saksi bisu tertembaknya putri bungsu Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani yang saat itu masih berusia lima tahun.

3. Monumen Ade Irma Suryani

Sejumlah kenangan akan Ade Irma Suryani tersimpan di Monumen Ade Irma Suryani yang berada di depan Kantor Pemerintah Kota Administrasi, Jakarta Selatan. Ia menjadi korban termuda dalam aksi G30S/PKI.

Di tempat tersebut, terdapat makam putri bungsu dari Jenderal AH Nasution yang dihiasi batu marmer hitam. Ia diketahui tewas enam hari pasca ditembak Pasukan Cakrabirawa. Kala itu, usianya masih lima tahun.

Baca Juga: Biografi Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI

4. Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti berlokasi di kawasan Museum Lubang Buaya, Jakarta Timur. Di sana, berjajar patung tujuh Pahlawan Revolusi setengah lingkaran dengan latarbelakang dinding dan patung Garuda yang bersayap mengembang.

Ketujuh patung itu merupakan mereka yang menjadi korban keganasan G30S/PKI. Mulai dari Mayjen TNI Anumerta Soetojo Siswomihardjo, Mayjen TNI Anumerta D.I Panjaitan, Letjen TNI Anumerta R. Soeprapto, Jendral TNI Anumerta Ahmad Yani, Letjen TNI Anumerta M.T. Harjono, Letjen TNI Anumerta S. Parman, hingga Kapten Anumerta Pierre Tendean.

Sebelumnya, kawasan ini merupakan tanah kosong yang dijadikan tempat pembuangan para korban. Jasad tujuh perwira TNI itu kemudian ditemukan di sumur Lubang Buaya dengan kedalaman sekitar 15 meter.

Baca Juga: Biografi Letjen Anumerta S. Parman, Pahlawan Revolusi Indonesia Korban Kekejian G30S PKI

Adapun jasad yang pertama kali berhasil diangkat adalah Kapten Pierre Tendean karena ia berada di atas. Sementara yang paling bawah dan terakhir ditarik keluar, yakni Mayjen D.I Panjaitan.

5. Lubang Buaya Cemetuk

Tak hanya di Jakarta, Lubang Buaya juga terdapat di Desa Cemetuk, Cluring, Banyuwangi, Jawa Tengah. Di sana ada tiga lubang dengan bentuk persegi yang dulu kerap dijadikan tempat pembuangan para korban setelah dibantai.

Lubang yang berukuran paling besar diketahui berisi 62 jasad. Kala itu, tepatnya pada 18 September 1965, PKI turut membantai orang-orang yang tergabung dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Muncar.

Baca Juga: Mengenang Tragedi G30S PKI : Tujuan dan Faktor Penyebab Peristiwa Gerakan 30 September 1965

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Soal TPPU Panji Gumilang, Mahfud MD Sampaikan Ini

Sabtu, 5 Agustus 2023 | 20:26 WIB