AYOCIREBON.COM - Laga pada pekan ke-11 lanjutan BRI Liga 1 musim 2022-2023 yang mempertemukan derby Jawa Timur antara Arema Malang vs Persabaya Surabaya, pada Sabtu (1/10/2022) malam di Stadion Kanjuruhan, telah terjadi kerusuhan seusai laga.
Kerusuhan terjadi pasca Persebaya meriah kemenangan atas Arema dengans skor 3-2 dan mengakibatkan sebanyak 130 orang meninggal dunia. Hal ini menjadi peristiwa sepakbola terbesar kedua di dunia setelah dilihat dari jumlah korban jiwanya.
Hal ini membuat Indonesia terancam mendapat sanksi berat dari FIFA. Selain sanksi, Indonesia juga terancam tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga yang akan dilakoni oleh tim nasional Indonesia kedepan.
Stadion Kanjuruhan terletak di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Stadion yang memiliki kapasitas berjumlah 42.449 penonton ini, merupakan kandang Arema FC yang bermain di Liga 1 dan Persekam Metro FC yang bermain di Liga 3.
Nama stadion ini berasal dari Kerajaan Kanjuruhan, kerajaan bercorak Hindu yang pernah berdiri pada abad ke-6 di wilayah Malang hingga sekarang. Dan pada tahun 2010, pernah dilakukan renovasi sebagai syarat mengikuti Liga Champions AFC 2011 dengan menambah daya pada pencahayaan.
Stadion Kanjuruhan dibangun sejak tahun 1997 dengan biaya lebih dari 35 miliar dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Pembukaan digelar saat pertandingan kompetisi Divisi Satu Liga Pertamina pada tanggal 9 Juni 2004, antara Arema Malang melawan PSS Sleman dan dimenangkan Arema dengan skor 1-0.
Hukuman untuk Sepak Bola Indonesia dari FIFA yang merupakan Federasi Sepak Bola Dunia itu pernah juga didapat saat tahun 2015 silam, karena melanggar Statuta FIFA pasal 13 dan 17 dalam hal ini ialah Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga telah melakukan intervensi pada tata kelola sepak bola Indonesia. Hal tersebut membuat PSSI pun dijatuhi sanksi pembekuan oleh FIFA.
Baca Juga: Aremania Nilai Tragedi Kanjuruhan Sebagai Pembantaian Massal, Harus ada yang Jadi tersangka!
Pada peristiwa ini, hukuman yang akan didapatkan oleh sepak bola Indonesia kemungkinan akan lebih dari hukuman yang sebelumnya, karena memakan korban jiwa yang banyak.
Peristiwa tersebut terjadi antara supporter Arema Malang dengan aparat keamanan saat pertandingan derbi Jawa Timur yang dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2 pada tanggal 1 Oktober 2022 ini, menyebabkan meninggalnya 125 supporter Aremania dan 2 anggota polisi. Hal ini membuat kondisi stadion pun mengalami kerusakan berat dan juga kerugian yang besar. (Gio Rahmansyah)
Artikel Terkait
Tragedi Stadion Kanjuruhan, 77 Orang Dilaporkan Tewas saat Bentrok Usai Laga Arema FC vs Persebaya
Update Kericuhan Usai Laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan: 127 Orang Meninggal, Ratusan Luka-luka
Imbas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Indonesia Terancam Sanksi Berat FIFA, Bagaimana Nasib Piala Dunia U20 2023?
87 Daftar Nama Korban Meninggal yang Teridentifikasi Insiden di Stadion Kanjuruhan Malang
Ini Bahaya Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, Terutama bagi Anak dan Perempuan
Tragedi Kanjuruhan Malang : Barcelona hingga Bayern Munich Kecam Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Kronologi Tragedi Kanjuruhan Malang dari Korban Selamat : Aparat vs Supporter
Aremania Nilai Tragedi Kanjuruhan Sebagai Pembantaian Massal, Harus ada yang Jadi tersangka!
MUI Soroti Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Malang
Valentino Jebret Putuskan Hengkang dari Program BRI Liga 1 2022/2023 Usai Pecahnya Tragedi Kanjuruhan Malang