Protokol Keamanan Bakal Sesuai Standar Internasional, Ini 5 Langkah Kolaborasi Pemerintah dengan FIFA dan AFC

- Sabtu, 8 Oktober 2022 | 00:27 WIB
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang (Twitter)
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang (Twitter)

AYOCIREBON.COM - Pemerintah Indonesia segera ambil tindakan pasca-kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu. 

Bahkan, orang nomor satu di Indonesia turun langsung untuk menanganinya. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui telah melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, beberapa waktu lalu. 

Jokowi juga telah menerima surat dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyusul pembicaraan tersebut. 

Hasilnya, sepak bola Indonesia terhindar dari sanksi FIFA

“Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” kata Jokowi dalam pernyataan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga: Sepakat Bentuk Tim Transformasi Sepak Bola dengan Pemerintah, FIFA Akan Berkantor di Indonesia

Selanjutnya, pemerintah bersama FIFA akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. 

Dalam hal ini, pemerintah dan FIFA juga akan menggandeng Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk melakukan langkah-langkah kolaborasi. 

Terdapat lima poin yang akan menjadi fokus kerja dari tim transformasi sepak bola Indonesia tersebut. 

Lima poin itu mencakup soal standar keamanan stadion hingga jadwal pertandingan sepak bola. 

Baca Juga: Jokowi Pastikan Sepak Bola Indonesia Tidak Kena Sanksi FIFA atas Tragedi Kanjuruhan: Alhamdulillah!

Berikut lima poin langkah kolaborasi antara pemerintah bersama FIFA dan AFC:

  1. Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion di Indonesia;
  2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;
  3. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;
  4. Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada;
  5. Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Dalam keterangannya, Jokowi juga menyebut jika FIFA juga akan berkantor di Indonesia selama proses tersebut. 

Halaman:

Editor: Rohmana Kurniandari

Tags

Artikel Terkait

Terkini