AYOCIREBON.COM – Sehubungan dengan pernyataan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa 12 provinsi sudah menetapkan campak sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dari 34 kabupaten dan kota yang melaporkan temuan kasus campak.
Maka dari itu, kita harus kenali campak">gejala campak serta perbedaannya dengan cacar air. Bicara mengenai cacar air dan campak sebetulnya keduanya adalah penyakit yang sangat berbeda. Tapi, memang di masyarakat, cacar dan campak itu kadang-kadang jadi rancu.
Keduanya adalah sama-sama penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Cacar air disebabkan oleh virus cacar air, sementara campak disebabkan oleh virus campak, yang berarti keduanya berbeda sekali.
Menurut dokter spesialis anak di Rumah Sakit Premier Jatinegara, dr. Jahja Zacharia Sp.A, ada kesamaan antara campak dan cacar air karena disebabkan oleh infeksi virus dan bisa menyebabkan demam tinggi.
Baca Juga: Rasakan Getaran Gempa Susulan di Cianjur, Begini Kondisi Terkini di Sukabumi, Warga Tetap Waspada
"Kesamaannya yaitu karena sama-sama penyakit infeksi virus, dua-duanya bisa menyebabkan demam. Pada cacar air, demamnya itu biasanya tidak tinggi, kadang-kadang malahan cacar air muncul tanpa demam. Kalau campak itu demamnya biasanya tinggi sekali dan berlangsung beberapa hari sampai keluar ruamnya, baru nanti demamnya turun," kata dr. Jahja.
Penularan campak dan cacar air biasanya dari droplet (air ludah saat batuk, bersin, atau berbicara dan cairan hidung). Anak yang sakit cacar air atau campak, lalu kontak dengan anak yang belum imunisasi, kemudian anak tersebut bisa kena cacar air ataupun campak.
Dr. Jahja Zacharia juga menyebutkan perbedaan yang terlihat dari fisik anak yang terkena cacar air atau campak yaitu jika cacar air terlihat seperti bentol, yang berisi cairan. Sementara, campak terlihat ruam berwarna merah di kulitnya.
"Di antara berbagai penyakit virus yang menyebabkan demam dan munculnya ruam, ada paling sedikit 5/6 macam demam dan ruam. Orang awam seringkali tidak bisa membedakan. Jadi ada demam, ruam merah-merah, dan ada melentingnya. Kadang-kadang tidak bisa membedakan. Pokoknya yang melenting (bentol) disebut cacar, yang demam kemudian ada merah-merah disebut campak," sambung dr. Jahja.
Jika ingin terhindar dari cacar air atau campak, kalian bisa dengan cara vaksin cacar air atau campak yang memang merupakan program imunisasi rutin yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(Aisy Ratutri Dedi)
Artikel Terkait
Kota Cirebon Targetkan 22.000 Anak Diimunisasi Campak dan Rubella
Penyakit Campak Jadi Ancaman Global yang Mematikan, WHO dan CDC AS: Dampak Pandemi Covid-19