Gunung Merapi Alami 14 Kali Guguran Lava dalam Sepekan, Masyarakat Diminta Waspada

- Sabtu, 28 Januari 2023 | 15:57 WIB
Gunung Merapi mengeluarkan Awan panas guguran pada Jumat (20/8/2021). - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)
Gunung Merapi mengeluarkan Awan panas guguran pada Jumat (20/8/2021). - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

AYOCIREBON.COM—Badan Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (PPTKG) DIY mencatat sebanyak 14 kali guguran lava Gunung Merapi terjadi di Yoyakarta dalam sepekan, terhitung dari 20 hingga 26 Januari lalu.

Guguran lava gunung Merapi ke arah barat daya dengan jarak luncur hingga 1.800 meter. Suara terdengar dari pos Babadan sebanyak 7 kali dari intensitas kecil hingga sedang. Terdapat perubahan kubah lava gunung Merapi.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menjelaskan perubahan penurunan tinggi kubah lava, sedangkan kubah di barat daya terpantau tidak ada perubahan yang signifikan walaupun terlihat mengeluarkan guguran lava, melansir Republika.

“Berdasarkan foto udara pada 23 Januari 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.598.700 meter kubik, dan kubah lava tengah sebesar 1.267.400 meter kubik.” Ucap Agus.

Baca Juga: Kabar Baik! Penerima BPNT dan PKH Berkesempatan Dapat Bansos Senilai Rp750.000, Simak Selengkapnya Disini!

Baca Juga: Sinopsis Melukis Senja Episode 12 Sore Ini, 28 Januari 2023: Senja Bertemu Ibu Kandungnya, Sosok Ini Ketakutan

Dalam sepekan ini, terjadi hujan di pos Babadan dengan intensitas curah hujan sebesar 70mm/jam selama 240 menit. Selain itu penambahan aliran di Kali Boyong terpantau, dilaporkan pada Rabu lalu.

Agus menambahkan dari hasil pemantauan BPPTKG aktivitas vulkanik gunung Merapi saat ini masih terbilang cukup tinggi. Status aktvitas gunung Merapi ditetapkan siaga karena masih beraktivitas erupsi efusif.

Potensi bahaya tersebut, paparnya, berupa aktivitas guguran lava dan awan panas di bagian selatan-barat daya. Sektor tersebut meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 kilometer.

“Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer, dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer, bila terjadi ledakan ekspolsif bisa mencapai radius 3 kilometer dari puncak,” tambah Agus.

Akibat dari aktivitas gunung Merapi tersebut, masyarakat diminta untuk menjauh dan tidak melakukan aktivitas di dekat zona berbahaya gunung Merapi. Selain itu masyarakat diminta mengantisipasi gangguan vulkanik dari erupsi Merapi.

***

(Adi Mukti)

Editor: Lita Andari Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini