AYOCIREBON.COM — Menurut data riset dari WHO terdapat sebanyak 8.677 anak Indonesia menderita kanker mulai dari usia 0-14 tahun pada tahun 2020.
Jumlah anak penderita kanker tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penderita tertinggi di Asia Tengggara.
Dilansir Republika, Dokter anak RSIY PDHI dr Dita Windarofa mengatakan kanker adalah salah satu dari sembilan layanan kesehatan primer yang memiliki tingkat kesakitan dan kematian yang tinggi bahkan telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.
Baca Juga: Loker Gramedia 2023: Gramedia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Buruan Daftar!
Ia melanjutkan jumlah anak terkena kanker bertambah setiap tahunnya karena sulitnya mendeteksi gejala pada anak dan seringkali terlambat dalam membawa kerumah sakit.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Contuing Medical Education (CME) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Berbeda dengan orang dewasa yang dapat mengenali gejala-gejala kanker, anak kecil pada umumnya belum bisa mengenali secara pasti sehingga metode screening yang digunakan untuk mendeteksi kanker belum ampuh.
Peran orang tua, masyarakat, kader dan juga petugas Kesehatan menjadi sangat penting untuk mengenali gejala kanker pada anak sejak dini. Deteksi dapat berjalan jika kesadaran terhadap tanda atau gejala bisa dirasakan.
Baca Juga: Ternyata Konsumsi Kafein Setiap Hari Dapat Mengubah Struktur Otak! Simak Penjelasannya
Dokter anak dan ahli hematologi onkologi RS Hermina Yogyakarta, dr Sri Mulatsih mengatakan hal yang senada.
Penyebab penghalangnya deteksi dini gejala kanker pada anak ialah kurang pahamnya masyarakat terhadap pentingnya Kesehatan.
Ia memberikan tiga Langkah diagnosis dini. Ia menilai tiga Langkah ini sangat penting untuk dilaksanakan. Mulai dari meningkatkan kesadaran dan perawatan, diagnosis dan staging, serta akses terapi.
Demikian informasi mengenai jumlah anak penderita kanker di Indonesia menjadi yang tertinggi se-Asia Tenggara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Adi Mukti)
Artikel Terkait
Kabar Baik! Kemensos Beri Bocoran Terkait Jadwal Pencairan & Mekanisme Bansos PKH Tahap 1 2023
Prediksi Skor PSS Sleman vs Arema Liga 1 Hari Ini 26 Januasir 2023, Lengkap Bursa Taruhan dan Head To Head
Dangdut Diajukan ke UNESCO, Budaya Indonesia Semakin Dikenal Dunia
Bacakan Nota Pembelaan, Kuasa Hukum Richard Eliezer: Kiranya di Palu yang Mulia Menorehkan Sejarah
Waspada Penipuan! Ketahui Ciri-ciri Pendaftaran Ilegal Program Kartu Prakerja 2023
Ini Alasan Biaya Haji Indonesia Naik terus Disaat Tarif Layanan di Arab Saudi justru Turun
Kabar Baik! Penerima BPNT dan PKH Berkesempatan Dapat Bansos Senilai Rp750.000, Simak Selengkapnya Disini!
Gunung Merapi Alami 14 Kali Guguran Lava dalam Sepekan, Masyarakat Diminta Waspada
Daftar Gaji dan Tunjangan PNS 2023 Bikin Calon Mertua Gak Bisa Nolak
Banyak yang Belum Tahu, Ini Cara dan Persyaratan dapat PIP 2023 Serta Informasi Bantuan PENA