Perang Rusia Ukraina, Gazprom Diborong Eropa

- Senin, 28 Februari 2022 | 10:00 WIB
Perang Rusia Ukraina, Gazprom Diborong Eropa (Thawt Hawthje/Flickr)
Perang Rusia Ukraina, Gazprom Diborong Eropa (Thawt Hawthje/Flickr)

AYOCIREBON.COM - Perusahaan gas raksasa Rusia, Gazprom makin diburu importir Eropa setelah peristiwa perang Rusia-Ukraina meletus.

Dilansir dari Newsweek, perusahaan energi top Eropa bergegas untuk membeli lebih banyak gas Rusia, bahkan setelah Presiden Vladimir Putin menyatakan perang terhadap Ukraina.

Energy Voice melaporkan pada hari 25 Februari 2022 bahwa perusahaan utilitas memesan lebih banyak bahan bakar di bawah kontrak jangka panjang dengan Gazprom PJSC, pengekstrak gas alam terbesar di dunia, setelah harga Eropa naik 62 persen pada hari sebelumnya.
Harga patokan internasional minyak mentah Brent melonjak di atas $100 untuk pertama kalinya sejak 2014.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina, AS Bela Ukraina, Tiongkok Dukung Siapa?

Energy Voice mengatakan pemborongan Gazprom ini terjadi karena impor gas Rusia saat ini lebih murah daripada gas spot yang diperdagangkan di negara-negara Eropa lainnya, yang menyebabkan impor gas Rusia melalui Ukraina melonjak hampir 38 persen pada 24 Februari 2022.

Stefan Ulrich, seorang analis gas dari BloombergNEF, mengatakan bahwa peningkatan pembelian gas Rusia ini kemungkinan besar "strategis".

Ulrich mengatakan kepada Energy Voice: "Mungkin juga ada komponen strategis karena pembeli berusaha untuk membeli sekarang mengingat potensi gangguan arus atau kenaikan harga lebih lanjut."

Baca Juga: Putin Kutip Piagam PBB saat Deklarasi Perang Rusia-Ukraina

Para pedagang bahan bakar membeli 6,5 juta meter kubik lebih ruang pipa per hari untuk menarik gas ke Eropa melalui titik masuk Velke Kapusany di perbatasan Ukraina-Slovakia, mengindikasikan pengiriman akan meningkat lagi.

Deklarasi perang Presiden Rusia Vladimir Putin melawan Ukraina telah menuai kritik pedas dari sebagian besar kekuatan besar kecuali Tiongkok.

Setidaknya 137 warga Ukraina telah tewas sejauh ini, termasuk warga sipil, dan ratusan lainnya terluka saat Rusia melanjutkan invasi hingga 25 Februari 2022. Setidaknya 1.000 tentara Rusia juga dilaporkan tewas, kata Kementerian Pertahanan Ukraina.

Editor: Hengky Sulaksono

Sumber: Newsweek

Tags

Artikel Terkait

Terkini

THR Karyawan Swasta Kapan Cair? Ini Jadwalnya

Jumat, 31 Maret 2023 | 18:05 WIB