Kisah Lengkap Sewu Dino, Lebih Horor dari KKN di Desa Penari!

- Jumat, 20 Mei 2022 | 17:25 WIB
Kisah Lengkap Sewu Dino, Lebih Horor dari KKN di Desa Penari! (Twitter: SimpleMan)
Kisah Lengkap Sewu Dino, Lebih Horor dari KKN di Desa Penari! (Twitter: SimpleMan)

"jawab nek di takoni ndok" (jawab kalau di tanya!!)

"sinten njenengan" (siapa anda) tanya Sri terbata-bata, nafasnya mulai sesak,

Dela tertawa semakin keras, membuat Sri menangis ketakutan. Sebelum Erna masuk ke kamar karena keributan itu, ia bingung melihat Dela terbangun.

"onok opo iki Sri, kok Dela kok Dela" (ada apa ini sri, kenapa Dela, kenapa Dela) bingung, Dela menyeringai melihat Erna sebelum akhirnya melepaskan cekikan itu. Ia melompat ke atas ranjang, merangkak kemudian seakan tertawa kegirangan. Dela berteriak, "cah kliwon kabeh" (ternyata anak kelahiran kliwon semua)

Dela masih tertawa, Sri beringsut mundur. Sementara Erna masih bingung dan shock, melihat wajah Dela yang semengerikan itu. Dela terus melihat Sri dan Erna bergantian.

"percuma, sewu dinone arek iki bakal entek" (percuma, seribu harinya anak ini akan segera habis)

"koen kabeh mek dadi tumbal gawe cah iki," (kalian hanya jadi tumbal untuk anak ini) Dela tertawa terus menerus, sebelum Sri melompat dan mencengkram Dela. Ia mengguyur Dela dengan air kembang itu, Dela berteriak kesakitan.

"koen lapo!! jupukno Tali ireng iku," (kamu ngapain!! ambilkan tali hitam itu) teriak Sri pada Erna. Erna yang sempat kebingungan, bergegas mengambil tali itu, Sri mengikatnya tepat di lehernya.

"onok opo iki Sri" (ada apa ini Sri) Erna ikut menahan tubuh Dela yang meronta

Sebelum akhirnya Dela menjadi tenang dan ia kemudian tertidur kembali. Sri baru mengikat tali itu dengan benar, ia mengangkat Dela kembali ke ranjangnya menutupnya dengan keranda bambu kuning. Wajah Erna dan Sri masih tidak percaya atas apa yang baru saja terjadi.

Erna mulai menangis. "aku kepengin muleh" (aku ingin pulang)

Sri tidak berkomentar, ia sadar bahwa sekarang ia juga ingin pulang. Hanya saja bila bukan karena sudah terikat dan pasti ada resiko yang sudah menunggu bila mereka pulang. Lantas, apa yang di sembunyikan oleh si mbah.

Sri menceritakan semuanya kepada Erna, ia lalai dalam menjalankan tugasnya, karena panik, ia membasuh Dela tanpa mengikat tali di kaki dan tangannya terlebih dulu. Namun gara-gara itu, Sri menyadari Santet macam apa, yang memasukkan iblis sekuat itu hanya untuk menghabisi nyawa.

Sri jadi ingat cerita bapak, Santet bukan hal baru disini. Namun, untuk melaksanakan santet dibutuhkan kebencian yang melebihi akal. Bila benar itu, kebencian macam apa yang bisa dan setega ini dilakukan oleh orang. Hanya untuk mengambil nyawa dari anak yang tidak tahu apa-apa.

Namun di balik semua itu, santet ini adalah kali pertama Sri lihat seperti ada teka-teki, seakan ada yang ditutupi pasti ada jawabannya, pasti ada jalan keluarnya. Namun apa, Sri tidak tahu apapun dari keluarga ini dan kenapa anak ini sebegitu berharganya. Sampai, Sri teringat.

Halaman:

Editor: Hengky Sulaksono

Tags

Artikel Terkait

Terkini