Hasil Studi: Obat Penurun Kolestrol Perlambat Kanker

- Rabu, 22 Juni 2022 | 14:50 WIB
Ilustrasi Hasil Studi: Obat Penurun Kolestrol Perlambat Kanker (Pixabay)
Ilustrasi Hasil Studi: Obat Penurun Kolestrol Perlambat Kanker (Pixabay)

AYOCIREBON.COM - Belum lama ini, para ilmuwan mengungkap hasil studi yang menemukan bahwa obat penurun kolesterol bisa memperlambat kanker.

Disitat dari The Brigterside, temuan tersebut dipublikasikan para ilmuwan dalam Jurnal Clinical and Translational Medicine.

Baca Juga: Hasil Studi: Racun Lebah Hancurkan Sel Kanker Payudara dalam 1 Jam!

Ilmuwan Pusat Penelitian Eksperimental dan Klinis (ECRC) Berlin Profesor Ulrike Stein dengan Dr. Robert Preißner dari Charité, berhasil menemukan apa yang dapat mengganggu perkembangan metastasis yang menjadi motor penyebaran kanker, yakni statin, obat penurun kolesterol.

Kehadiran metastasis ini muncul dipicu oleh gen MACC1. Ketika sel kanker mengekspresikan MACC1, kemampuan mereka untuk berkembang biak, bergerak di sekitar tubuh, dan menyerang jaringan lain meningkat.

“Banyak jenis kanker menyebar hanya pada pasien dengan ekspresi MACC1 yang tinggi,” kata Profesor Ulrike Stein.

Statin alias obat penurun kolesterol ternyata mampu meredam pertumbuhan MACC1.

Dalam riset yang dilakukan, para peneliti melakukan seleksi obat dengan efektivitas tinggi bersama rekan-rekan di Laboratorium Biologi Molekuler Eropa (EMBL) di Heidelberg, Jerman. Para peneliti secara independen menemukan statin.

Baca Juga: Waspadai Benjolan di Sekitar Jari, Siku, dan Lutut, Bisa Jadi Gejala Kolesterol

Penemuan ini lantas diuji pada berbagai lini sel tumor, dengan hasil yang mengesankan. Ketujuh obat yang diuji terbukti mengurangi ekspresi MACC1 dalam sel pada tingkat yang berbeda-beda.

Para ilmuwan kemudian memberikan inhibitor kolesterol pada tikus yang dimodifikasi secara genetik dengan peningkatan ekspresi MACC1. Eksperimen ini menekan pembentukan tumor dan metastasis pada hewan.

“Apa yang sangat luar biasa adalah bahwa manfaat obat berlanjut pada hewan, bahkan setelah kami mengurangi dosis relatif terhadap jumlah yang biasanya dikonsumsi manusia,” kata Profesor Ulrike Stein.

Pasien kanker jarang meninggal karena tumor primer, melainkan karena metastasis. Serangan metastasis ini cukup mematikan bahkan setelah operasi tumor yang berhasil.

Hal tersebut terjadi karena sel kanker terkadang menyebar ke bagian tubuh lain di awal penyakit, yakni ketika tumor masih sangat kecil dan bahkan mungkin belum ditemukan.

Baca Juga: Kabar Baik! Teratur Konsumsi Kopi Bisa Turunkan Risiko Kanker Prostat

Halaman:

Editor: Hengky Sulaksono

Sumber: The Brigtherside

Tags

Artikel Terkait

Terkini