Para ilmuwan kemudian memberikan inhibitor kolesterol pada tikus yang dimodifikasi secara genetik dengan peningkatan ekspresi MACC1. Eksperimen ini menekan pembentukan tumor dan metastasis pada hewan.
“Apa yang sangat luar biasa adalah bahwa manfaat obat berlanjut pada hewan, bahkan setelah kami mengurangi dosis relatif terhadap jumlah yang biasanya dikonsumsi manusia,” kata Profesor Ulrike Stein.
Pasien kanker jarang meninggal karena tumor primer, melainkan karena metastasis. Serangan metastasis ini cukup mematikan bahkan setelah operasi tumor yang berhasil.
Hal tersebut terjadi karena sel kanker terkadang menyebar ke bagian tubuh lain di awal penyakit, yakni ketika tumor masih sangat kecil dan bahkan mungkin belum ditemukan.
Baca Juga: Kabar Baik! Teratur Konsumsi Kopi Bisa Turunkan Risiko Kanker Prostat
Peran MACC1 sebagai faktor kunci dan biomarker pertumbuhan tumor dan metastasis, tidak hanya pada kanker kolorektal, tetapi pada lebih dari 20 tumor padat seperti kanker lambung, hati dan payudara.
Artikel Terkait
Pasien Kanker Otak di Kabupaten Cirebon Meninggal Dunia, Swab Tunjukkan Positif Covid-19
Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat Meninggal Akibat Kanker
Kabar Baik! Teratur Konsumsi Kopi Bisa Turunkan Risiko Kanker Prostat
Mencegah Kanker dengan Menerapkan Hal Ini, Mari Simak!
Pandemi Covid-19 Persulit Akses Pengobatan Pasien Kanker Anak
Indonesia Termasuk Negara dengan Penderita Kanker Terbanyak di Dunia
Manfaat Daun Gedi untuk Kesehatan Tulang dan Melawan Sel Kanker
Kanker Makin Berisiko Diidap oleh Orang yang Makan Larut Malam
Eks Intel KGB Pembelot Sebut Putin Sakit Kanker dan Punya Sisa Waktu 3 Tahun, Rusia Bantah
Hasil Studi: Racun Lebah Hancurkan Sel Kanker Payudara dalam 1 Jam!