Dapat Uang Investasi Rp 10 Miliar dari Deddy Courbzier, Kenapa Erigo Pecat dan Minta Ganti Rugi Karyawan?

- Jumat, 4 November 2022 | 14:35 WIB
Erigo dan The Goods Deot trending di Twitter.  ((laman resmi))
Erigo dan The Goods Deot trending di Twitter. ((laman resmi))

AYOCIREBON.COM - Brand lokal Erigo kini tengah menjadi sorotan publik hingga trending di Twitter, Jumat 4 November.

Hal ini lantaran isu yang beredar bahwa Erigo diduga memaksa lebih dari 30 karyawan untuk mengundurkan diri atau ganti rugi kurang lebih Rp 30 juta/orang.

Padahal diketahui pada April 2022 lalu, Erigo mendapatkan uang investasi dari Deddy Corbuzier.

Deddy Corbuzier menginvestasikan uangnya lebih dari Rp 10 miliar. Uang itu ia alokasikan untuk mendukung brand lokal Indonesia, Erigo.

Baca Juga: Karyawan Erigo Murka Dituding Nyolong hingga Playing Victim oleh Pihak HRD, Beri Peringatan Keras

Deddy Corbuzier menegaskan, uang tersebut benar-benar ia investasikan. Tanpa gimmick ataupun rekayasa promosi.

"Bukan gimmick, sumpah demi Allah (uang) gue masuk," kata Deddy Corbuzier ditemui di kawasan Legok, Tangerang pada Selasa (19/4/2022).

Deddy Corbuzier menandatangani kerja sama dengan Muhammad Sadad selaku pemilik brand Erigo di gudang Erigo di kawasan Legok, Tangerang, Selasa (19/4/2022).
Deddy Corbuzier menandatangani kerja sama dengan Muhammad Sadad selaku pemilik brand Erigo di gudang Erigo di kawasan Legok, Tangerang, Selasa (19/4/2022). ([Rena Pangesti/Suara.com])

Lalu mengapa tiba-tiba Erigo diisukan memecat karyawan dan meminta ganti rugi puluhan juta?

Dari cerita akun TikTok bernama @oceandengines, saat itu puluhan karyawan harus menunggu sampai jam 2 pagi demi menunggu keputusan akhir tentang laporan stock opname barang di store Erigo.

Seluruh staf pun diduga tidak menerima gaji setelah bekerja selama 1 bulan.

Baca Juga: Erigo Trending Di Twitter usai Thread Soal Pemecatan 30 Karyawan

“Nunggu keputusan sampai jam 2 pagi, keputusan final dilakukan sepihak. Seluruh staf 100% tidak mendapatkan gaji setelah bekerja sebulan penuh,” tulis slide selanjutnya.

Setelah menunggu hingga berjam-jam, perusahaan memutuskan jika semua laporan minus barang yang ada adalah sepenuhnya kesalahan para staf dan karyawan Erigo.

Halaman:

Editor: Lita Andari Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini