Burung Pipit Berjatuhan di Balai Kota Cirebon, Dokter Hewan Ungkap Kemungkinan Sebabnya

- Selasa, 14 September 2021 | 14:23 WIB
Seorang petugas medis veteriner dari Keswan Kesmavet Provinsi Jawa Barat bersama DKPPP Kota Cirebon mengambil sampel dari burung pipit yang mati dan berjatuhan di Balai Kota Cirebon, Selasa, 14 September 2021 pagi. (Ayocirebon.com/Erika Lia L)
Seorang petugas medis veteriner dari Keswan Kesmavet Provinsi Jawa Barat bersama DKPPP Kota Cirebon mengambil sampel dari burung pipit yang mati dan berjatuhan di Balai Kota Cirebon, Selasa, 14 September 2021 pagi. (Ayocirebon.com/Erika Lia L)

KEJAKSAN, AYOCIREBON.COM- Burung - burung pipit berjatuhan dan mati berserakan di Balai Kota Cirebon diperiksa petugas untuk mengetahui penyebab fenomena yang terjadi pada Selasa, 14 September 2021 pagi.

Pemeriksaan terhadap burung pipit yang mati dilakukan petugas gabungan dari Balai Kesehatan Hewan Kesehatan Masyarakat Veteriner atau Balai Keswan Kesmavet Provinsi Jawa Barat dan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan atau DKPPP Kota Cirebon.

Sejauh ini beberapa burung pipit yang mati telah dibawa ke Balai Keswan Kesmavet Provinsi Jawa Barat di Losari, Kabupaten Cirebon, sebagai sampel untuk diperiksa.
Sebagian burung pipit lainnya juga diperiksa di Balai Veteriner Subang.

Dokter Hewan yang menjadi salah satu anggota tim medis veteriner DKPPP Kota Cirebon, Tri Angka memprediksi salah satu penyebab burung - burung pipit berjatuhan di Balai Kota Cirebon akibat perubahan musim.

"Prediksi awal ya, bisa karena musim. Sekarang kan sedang peralihan (dari musim kemarau ke musim hujan)," ujarnya seusai pengambilan sampel burung pipit bersama
Ida dan Uu Rustandi dari Balai Keswan Kesmavet Provinsi Jawa Barat.

Selain perubahan musim maupun perubahan iklim, Angka pula membuka kemungkinan lain berupa keracunan pestisida. Sebelum mati, burung - burung pipit itu bisa
jadi memakan makanan yang telah tercemar pestisida.

"Tapi, kami masih menunggu hasil (pengujian) PCR," tegasnya.

Pengujian PCR dilakukan setelah petugas mengambil sampel dari kloaka dan faring burung pipit.

Kloaka sendiri merupakan bagian akhir alat pencernaan makanan tempat bermuaranya saluran kencing dan saluran reproduksi yang terdapat pada hewan vertebrata,
amfibi, dan unggas (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sementara, faring adalah tenggorok atau kerongkongan.

Fenomena burung pipit berjatuhan di Balai Kota Cirebon sendiri, menurutnya merupakan kali pertama terjadi di Kota Cirebon.

"Di Kota Cirebon baru pertama kali. Mungkin di beberapa tempat pernah ada, seperti Bali dan Yogyakarta," cetusnya.***

Editor: Erika Lia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menteri LHK Sidak Kebakaran TPA Kopiluhur Cirebon

Sabtu, 30 September 2023 | 19:21 WIB

Jokowi Minta PWI Tetap Jaga Profesionalisme

Senin, 25 September 2023 | 17:12 WIB