INDRAMAYU, AYOCIREBON.COM -- Para produsen tempe dan tahu di Kabupaten Indramayu mengeluhkan kenaikan harga kacang kedelai impor.
Harga kacang kedelai impor kini berkisar Rp9.200/kg, bahkan lebih. Biasanya, harga kacang kedelai berkisar Rp6.700-Rp7.000 per kilogram.
Meski begitu, para pedagang tempe dan tahu mengaku keberatan bila harus turut menaikkan harga produksinya. Persaingan ketat antarprodusen menjadi alasan.
"Persaingannya ketat, jadi enggak mungkin kita naikkan harga tempe," ujar salah seorang produsen tempe di Kabupaten Indramayu, Kusnari.
Untuk mengakali kondisi itu, dia pun terpaksa mengurangi ukuran tempe dengan harga sama dengan sebelumnya.
Kenaikan harga kacang kedelai kali ini, disebutnya sebagai yang tertinggi, bahkan yang pertama selama dia melakoni pembuatan tempe. Kendati demikian, dia tetap memproduksi tempe tanpa aksi mogok seperti dilakukan produsen tempe di daerah lain.
"Kalau mogok, nanti (produsen) yang lain ambil alih (menguasai pasar). Mending enggak usah aksi," ujarnya.
Setiap hari, Kusnari memproduksi 1 kuintal kacang kedelai menjadi tempe. Seraya tetap memproduksi, dia dan produsen tempe lainnya berharap perhatian pemerintah pada isu ini.
Terlebih, lanjutnya, pandemi belum usai sehingga situasi ini makin menyulitkan. Mereka tak bisa menghentikan kegiatan ekonomi begitu saja sebab kehidupan harus terus berjalan.
"Kalau berhenti produksi, ya kami bisa enggak makan," tandasnya.