KUNINGAN, AYOCIREBON.COM -- Para pelamar CPNS 2021 dan PPPK 2021 diminta tak terbuai dengan janji manis oknum calo yang menjanjikan kelulusan. Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dian Racmat Yanuar mengingatkan bahwa semua itu bohong.
“Karena penggunaan sistem Computer Assisted Test (CAT), dalam proses seleksi CPNS dan P3K Non Guru baik ditahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) maupun Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), oleh Tim Badan Kepegawaian Negara (Pusat). Sedangkan seleksi P3K Guru melalui Ujian Nasional Berbasis Computer (UNBK) sistem Kemendikbud-Pusat. Sehingga menjamin proses seleksi transparan dan akuntabel,” jelas Ketua Panitia Seleksi Pengadaan CPNS dan P3K Non Guru di Lingkungan Pemkab Kuningan itu dalam keterangan resmi.
Dian menyampaikan, mulai dari pendaftaran secara online hingga proses seleksi berlangsung, semua dilakukan dengan sistem secara akuntabel dan transparan. Hasil seleksi melalui sistem CAT bisa diketahui secara langsung.
AYO BACA : CPNS 2021 : Waspada Penipuan Berkedok Orang Dalam dan SCAM
Peserta bahkan langsung bisa tahu hasil tes karena langsung diumumkan pada saat itu juga setelah selesai melalui media sosial. “Pemerintah Daerah hanya bertugas memfasilitasi dalam pendaftaran dan sarana-prasarana tes,” ungkapnya.
Untuk antisipasi terhadap praktek-praktek percaloan, Sekda Kuningan menyebutkan sudah melakukan langkah-langkah di antaranya sosialisasi tahapan dan mekanisme dan membuka HOTLINE dengan nomor WA 0853-1798-3731 khusus terkait seleksi CPNS dan P3K, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan mengecek kebenaran dari sumber yang dapat dipercaya.
“Dan akan melaporkan oknum calo kepada pihak yang berwajib. Tindakan/hukuman tegas sesuai ketentuan juga akan diberikan terhadap pegawai ASN/non ASN yang terbukti terlibat praktik percaloan,” tegasnya.
Seleksi Penerimaan CPNS dan PPPK untuk Kabupaten Kuningan dibuka pendaftaran mulai 30 Juni hingga 21 Juli 2021 dengan jumlah 2.885 formasi. Untuk CPNS, ada 240 formasi Tenaga Kesehatan dan 187 formasiTenaga Teknis, dan P3K terdiri dari 2.387 formasi guru dan 71 formasi tenaga kesehatan.