LEMAHWUNGKUK, AYOCIREBON.COM -- Puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Cirebon akan ditandai dengan upacara Panjang Jimat. Sebuah pawai alegoris yang diikuti para abdi dalem maupun magersari keraton Cirebon.
Di antara serangkaian prosesi panjang jimat, akan disajikan nasi jimat yang diletakkan dalam piring-piring pusaka berusia ratusan yang telah dicuci pada tradisi Siraman Panjang, Senin (4/11/2019) ini.
Nasi jimat yang disajikan sendiri dilengkapi aneka ikan laut hasil proses fermentasi yang dikenal dengan istilah bekasem ikan.
Bertepatan dengan Siraman Panjang, digelar pula tradisi bekasem di Keraton Kasepuhan Cirebon. Hari ini, ikan yang telah difermentasi dan disimpan rapat dalam guci berusia ratusan tahun, dibuka.
Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat menjelaskan, tradisi bekasem ikan merupakan proses pengolahan ikan yang difermentasi.
"Di antaranya ikan kakap, tongkol, tenggiri, dan ikan laut berukuran besar lain. Total beratnya 25 kg," ungkapnya.
Dalam prosesnya yang dimulai pada 5 Safar dalam kalender Hijriyah itu, ikan-ikan tersebut dikumpulkan jadi satu dan dipotong kecil-kecil.
Selanjutnya, ikan-ikan itu dimasukkan ke dalam guci dan dicampur bahan lain, seperti gula maupun garam.
Setelahnya, guci harus ditutup serapat mungkin tanpa menyisakan ruang untuk udara masuk. Mulut guci ditutup menggunakan kertas tebal, lalu ditutupi abu gosok, sebelum kemudian kertas tebal kembali menutupinya.
"Supaya proses fermentasi berjalan sempurna," cetusnya.
AYO BACA : Mengharap Berkah Air Siraman Panjang
Guci yang digunakan untuk memfermentasi nasi dan ikan itu bukanlah guci sembarangan. Arief menyebut, dua guci kuno peninggalan Putri Ong Tien, istri Sunan Gunung Jati dari Cinalah yang digunakan untuk membuat bekasem ikan.
Uniknya, keseluruhan proses bekasem ikan hanya boleh dilakukan para perempuan yang sudah menopause. Tak heran, mereka yang terlibat merupakan kaum ibu setengah baya hingga berusia tua.
Keterlibatan perempuan menopause ini menjadi bagian dari tradisi bekasem ikan yang berlangsung hingga kini.