AyoCirebon.com - Di tengah dunia yang sangat bergantung pada teknologi ini, teruma dikala pandemi dimana orang-orang tidak bisa terhubung satu sama lain kecuali dengan internet, malware menjadi sesuatu hal yang menyeramkan karena dapat mengancam kenyamanan beraktivitas. Namun, apa yang dimaksud malware ? Dan apa bahaya malware bagi perangkat yang terinfeksi ?
Akhir-akhir ini, jagat maya kembali dihebohkan dengan berita tentang malware yang menyerang banyak perangkat di berbagai negara di dunia. Sebut saja Amerika, Brasil, Filipina, India hingga Inggris. Dikabarkan kalau malware dengan codename cracknosh telah menginfeksi lebih dari 220.000 komputer dan menyebar lewat aplikasi atau game bajakan yang diunduh oleh pengguna. Beberapa judul game yang menjadi media penyebaran cracknosh adalah far cry 5, the sims 4 season, jurassic world evolution, fallout 4 goty, dan sederet nama game terkenal lainnya.
Namun Sebelumnya, Apa Itu Malware ?
Dari namanya, malware merupakan singkatan dari malicious (berniat jahat) dan software (perangkat lunak). Berdasarkan pengertian itu, malware dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang dibuat untuk melakukan tindakan kejahatan dengan menyusup kedalam sistem dari perangkat komputer korban. Ada banyak kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh malware, diantaranya merusak atau mencuri data.
Umumnya, pembuat malware akan menyisipkan program buatan mereka kepada file-file yang banyak dicari di internet, misalkan saja game bajakan. Ketika korban menginstall aplikasi yang telah disusupi, maka malware dengan cepat akan menginfeksi perangkat korban. Seringkali malware ini sulit dideteksi karena mereka mematikan program antivirus yang berguna sebagai pelindung perangkat
Salah satu jenis malware yang sekarang kembali banyak diberitakan adalah cracknosh. Malware ini dibuat dengan tujuan melakukan mining (menambang) mata uang kripto secara diam-diam menggunakan resource (sumber daya) yang dimiliki oleh korban. Dilansir dari pernyataan penyedia layanan antivirus tekenal, Avast, mereka mengatakan kalau pelaku telah berhasil mendapatkan hingga 900 xmr (salah satu mata uang kripto) yang setara dengan $2 juta USD atau Rp. 28,9 miliar.
Cara Kerja Malware Cracknosh
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, malware cracknosh menyebar lewat aplikasi atau game bajakan yang diunduh lewat internet. Ketika korban memasang game yang telah terinfeksi malware dengan menjalankan installer, maka sistem akan ikut mengeksekusi malware cracknosh yang telah ikut tersimpan dalam direktori file.
Disamping game yang telah terinstall, malware cracknosh akan ikut memasang aplikasi untuk menonaktifkan program keamanan seperti windows update dan windows defender. Dari sana, malware cracknosh akan mulai menggunakan sumber daya perangkat korban untuk mulai menambang mata uang kripto untuk disetorkan kepada pelaku. Malware ini tentu merugikan korban karena membuat perangkat korbanĀ tidak dapat bekerja secara optimal
Bahaya Malware Jenis Lainnya
AYO BACA : Berani Terobos Lintasan Kereta Api ? Selain Berbahaya Ini Sanksinya !
Selain crocknosh, ada berbagai jenis malware lainnya yang juga berbahaya. Tidak hanya menyerang komputer, malware juga telah berkembang sehingga mampu menginfeksi ponsel korban. Sayangnya, menurut laporan 2021 consumer security mindset : mobile edition dari mcafee menyebutkan kalau sepertiga pengguna perangkat seluler di indonesia tidak menerapkan protokol keamanan di ponsel mereka. Hal ini tentu meningkatan ancaman menyebarkan malware yang dapat merugikan
Terdapat beberapa jenis malware yang kini beredar di masyarakat. Beberapa modus kejahatan diantaranya
1. Malware terkait pelayanan covid19
Terdapat laporan yang menyebutkan kalau akhir-akhir ini tengah menyebar sebuah malware yang menginfeksi ponsel masyarakat, terutama di India. Malware ini menyebar melalui aplikasi palsu yang dikatakan merupakan aplikasi untuk mendapatkan vaksinasi. Begitu korban mengunduh aplikasi palsu ini, malware tersebut akan aktif dan menyebar kembali melalui seluruh kontak yang tersimpan di dalam perangkat
2. Malware tagihan palsu
Masih dari mcafee, mereka mengaku menemukan malware baru dengan kode nama etinu. Walware ini sempat membuat google play kecolongan hingga dapat diunduh 700 ribu kali di daerah asia dan timur tengah sebelum akhirnya ditemukan dan dihapus.