KEJAKSAN, AYOCIREBON.COM- Ayo Media Network (Ayoindonesia.com/Ayocirebon.com) memperkuat ekosistem resi gudang bersama Kementerian Perdagangan atau Kemendag RI, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), dan Bank Himbara.
Sistem Resi Gudang (SRG) sendiri merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi resi gudang atau dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang. Resi gudang diterbitkan pengelola gudang.
CEO Ayo Media Network, Roberto Purba mengungkapkan, resi gudang sedianya merupakan produk lama yang telah berdiri. Namun, inovasi harus terus dilakukan untuk mencapai tujuan.
"Kami siap memperkuat untuk mencapai tujuan sistem resi gudang atau SRG ini," katanya, Minggu, 19 September 2021.
Menurutnya, ekosistem SRG perlu dibentuk untuk optimalisasi pelaksanaan progam. Terlebih, saat ini banyak anak muda yang mulai menjadi petani.
Roberto menilai, penerapan SRG bagi sektor perkebunan maupun pertanian diperlukan untuk menjaga stabilitas harga.
"Diperlukan skema khusus agar produksi tidak anjlok, salah satunya penerapan resi gudang," terangnya.
Dengan resi gudang, sambungnya, produk bisa disimpan di gudang dan dijadikan sebagai jaminan untuk mendapat kredit dan bila harga sudah membaik.
Selain itu, mengingat potensi pengembangan aset crypto akan terjadi di semua bidang, pihaknya mendukung penuh realisasinya terhadap SRG.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga menyatakan, pengelolaan SRG perlu ditingkatkan agar nelayan, petani, peternak, maupun petambak dapat lebih sejahtera.
"Pemanfaatan SRG dapat meningkatkan perekonomian daerah serta berkontribusi terhadap percepatan pemulihan ekonomi," paparnya kala Public Hearing Membangun Ekosistem Sistem Resi Gudang (SRG) di Indonesia, secara virtual pada 17 September 2021.
SRG, lanjutnya, akan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mikro di sektor komoditas, khususnya petani, nelayan, peternak, dan petambak, untuk menjual dagangannya dengan harga bersaing.
Karena itulah, menurut Herry Sambuaga, implementasi SRG dan pengelolaannya perlu ditingkatkan di setiap daerah.
Wamendag pula mengemukakan, hingga kini sudah ada 123 SRG yang menampung 20 komoditas yang tersebar di seluruh wilayah tanah air, dengan akses penyimpanan dagangan sampai 5 bulan.
Artikel Terkait
Yamaha Mio M3 125 Tampil dengan 4 Warna Baru, Semakin Modern!
DPRD Kota Cirebon Usulkan Tes Usap Bagi Pelajar untuk Evaluasi PTM
Manfaatkan Aplikasi SFT, bank bjb Bantu Pemkot Bandung Salurkan Bansos Covid 19
Adab Membawa Al Quran Digital pada Ponsel ke Kamar Mandi
KAI Buka Rekrutmen Karyawan 18 - 24 September 2021, Simak Kriteria, Syarat, dan Prosedur Registrasinya